“Radar dari Jawa Pos”. Ketika membaca Koran Radar Jogja “Menjaga Jogja Istimewa “ pada tanggal 11 November 2011 nampak ada yang berbeda, melihat sisi kiri kolom kecil berisi jadwal shalat yang selalu saya baca pertama kali sebelum membaca rubrik, kolom, atau artikel lainnya sudah tidak ada lagi. Ada perubahan besar yang terjadi di Koran Radar Jogja. Betul juga (kataku dalam hati) dengan menyebutkan kami akan hadir bersama Jawa Pos “ Selalu Ada yang Baru” dan Radar Jogja (karena kebetulan saya tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta ) sudah pasti ada perubahan. Melihat sisi atas kolom judul Jawa Pos ingin memblowup bahwa saya sejak bulan Oktober 2011, dikukuhkan sebagai koran anak muda dunia berlabel Newspaper of The Year oleh World Young Reader Prize 2011. Di sebelah kiri tercantum Baca! Radar Jogja yang menguatkan bahwa Radar adalah bagian dari Koran Jawa Pos, dan melabelkan kembali Jawa Pos sebagai No 1 Readership Survey versi Nielsen Media Research. Secara internal maupun eksternal Jawa Pos Group ingin menyatakan bahwa selalu ada yang baru di Jawa Pos bukan hanya dari segi beritanya saja. “Selalu ada yang baru” juga menyiratkan aroma inovasi –inovasi yang dibuat oleh koran ini untuk terus berkembang, mempertahankan keberadaannya di jagad media komunikasi public. Dengan memperkuat brand image Jawa Pos ke seluruh pelosok Indonesia dan dihati pembacanya dengan kebersamaan yang dilakukan “Radar dari Jawa Pos” setiap terbitnya, bahkan diharapkan koran ini menjadi bacaan yang mampu mencerdaskan masyarakat khususnya generasi muda dimana keberhasilan masa depan bangsa terletak pada genggaman mereka. Radar dari Jawa Pos “Menjaga Jogja Istimewa dengan Selalu Ada yang Baru