ASEAN IN YOUR HAND,”Menyongsong
Komunitas ASEAN 2015 dengan Integrasi Konstruktif Berbasis Kerakyatan (people
centered)”, tema yang digelar dalam lomba blog
ASEAN 2013, merupakan media edukasi, informasi, pengetahuan, tukar pendapat
serta komunikasi dari berbagai unsur masyarakat. Tidak banyak yang saya
sampaikan dalam lomba ini, namun pentingnya pemahaman masyarakat tentang ASEAN,
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau AEC (ASEAN Economic Community), ASC (Asean
Social Community) nantinya tidak hanya berpengaruh pada perekonomian,
perdagangan tunggal, tapi juga berpengaruh pada sosial, politik dan berbagai
aspek lainnya. Sehingga keberhasilan memasuki Komunitas ASEAN 2015 adalah
keberhasilan bangsa Indonesia, dan keberhasilan seluruh anggota ASEAN. Dalam
tulisan ini, penulis membagi menjadi 5 point penting, dimana seluruh ide dan
kegiatan sudah dilakukan dan dirintis penulis diantaranya:
a. Bagaiman pentingnya MEA dalam
perkembangaan pariwisata Indonesia khususnya Jogja
b Peran I Personal Branding dalam
memajukan sebuah produk UKM menjadi produk yang mendunia studi kasus Perusahaan
Mustika Ratu
c. Inovasi
untuk Indonesia Mandiri berupa Wedding Planner Poetry (WPP)
d. Frainchaise Kantin Kejujuran dalam membantu
menciptakan iklim positif bagi lingkungan
e. Memberikan kesadaran
kepada masyarakat khususnya para ibu agar melek Bahasa Inggris dan Pentingnya Menciptakan
Iklim Gemar Membaca
f. Pentingnya sebuah
komunitas dalam mendukung kegiatan
Meskipun point-point
tidak ditulis secara berurutan, namun diharapkan pembaca dapat memahami dengan
mudah persiapan dan pelaksanaan apa saja yang urgent bagi masyarakat maupun
individu guna mendukung percepatan sosialisasi Komunitas ASEAN 2015 (salah
satunya MEA) meskipun kegiatan ini dalam lingkup skala kecil.
1.Pentingnya Pemahaman Masyarakat
Ekonomi Asean (Economic Asean Community) Dalam Perkembangan Pariwisata
Indonesia
Dibalik ancaman alam, ada yang lebih
mengancam yaitu persaingan yang akan semakin mengglobal khususnya ditahun 2015,
seperti halnya perdagangan yang menjadi satu, begitu juga pariwisata, berbagai
produk luar akan membanjiri Indonesia (khususnya Jogjakarta) dan bahkan sumber
daya manusia juga tidak kalah exist. Bahkan investor asing banyak yang
tertarik untuk menanamkan modal di Jogja, tanah atau lahan Jogja makin
menjulang tinggi permeternya, bahkan lebih dari 20 juta permeter bahkan lebih. Untuk
itu, saya mengajak kepada pembaca “Mari perkuat batik kita, batik Jogja
Indonesia, mari perkuat budaya kita budaya Jawa, mari lestarikan situs-situs
peninggalan cagar budaya sebagai milik kita, mari lestarikan bahasa kita, culture
budaya kita, berbagai alat seni khas Jawa, berbagai karya lagu, seni lukis,
seni kriya, seni tari dsb-nya”. Kutipan diatas adalah salah satu pendapat
sekaligus rekomendasi yang penulis berikan selaku pelaku industry pariwisata
dalam menciptakan strategi pemasaran pariwisata Jogja dengan memberikan
kesadaran kepada masyarakat perlunya peran I Personal Branding baik yang
bersumber jadi pemilik atau pemangku kepentingan, pelaku usaha pariwisata,
maupun masyarakat sebagai agen perubahan, hingga nantinya I Personal Branding
itu yang mampu membuat pariwisata Indonesia khususnya Jogja memiliki unique
selling point, identitas yang hanya dimiliki bangsa kita sendiri.
Mungkin kalau strategi Pemasaran
dilakukan dengan bauran seperti strategi produk, strategi price (harga),
strategi tempat/distribusi (place), strategi promosi, dan terus
berkembang hingga dikenal istilah 7P dimana melibatkan People (Orang), Physical
Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Kalau boleh satu yang
perlu ditambahkan menurut saya adalah Passion.
Kenapa? Jika semua elemen penting
sudah mencakup, produk sudah bermutu, promosi sudah continue dan efektif,
harga sudah kompetitif, tempat sudah strategis, dan sudah memberikan servis
terbaik dengan komuniksi dan kenyamanan serta kemudahan bagi customer yang
ingin dan butuh, maka satu yang penting ketika persaingan tidak lagi sehat,
iklim pariwisata makin turbulensi, maka satu kunci yang perlu ditanamkan adalah
1 P terakhir yaitu Passion, terkait semangat, gairah, hasrat bagi
seluruh elemen masyarakat untuk setia dengan Pancasila, bangsa Indonesia,
mencintai produk sendiri.
Promosi yang paling mudah melalui I-Branding
Personal branding, meskipun terdapat kelebihan dan kekurangan, akan tetapi
jika personal branding sudah dimiliki oleh seluruh anggota masyarakat
maka dalam setiap karyanya baik nasional atau internasional, selalu melibatkan
betapa tingginya budaya asal (origin) yang dimiliki, setiap orang
menjadi marketer bagi pelestarian budaya adiluhung bangsa kebudayaan Jawa
melalui kiprahnya masing-masing).
Sedangkan untuk perekonomian dan
kepariwisataan harus berintegrasi satu dengan yang lain, semisal, menjalin
kerjasama serta komunikasi yang baik antar asosiasi pelaku industri untuk
bersama-sama ber- gandengan, bersama kita pasti unggul. Coba kita lihat air
sabun di bak cucian, ketika mereka mengumpul menjadi satu maka akan sulit untuk
terjerembak atau masuk kelubang, akan tetapi jika terpisah satu persatu yang
terjadi mereka (baca; air sabun) dengan gampang masuk mengikuti arus air ke
bawah. (dikutip dalam http://www.poetryana.com/2012/12/kabudayan-jawa-sebagai-personal.html)
2. Peran I Personal Branding dalam
memajukan sebuah produk UKM menjadi produk yang mendunia studi kasus Perusahaan
Mustika Ratu
Sebagai contoh peran
I Personal Branding bukan hanya memperkuat Corporate Branding bahkan
mampu menyukseskan sebuah produk UKM yang hanya bersifat lokal, nasional justru
mampu mengglobal atau mendunia, kita ambil contoh produk Mustika Ratu.
Sedangkan peran teknologi sendiri dalam mendorong
pemasaran sebuah produk UKM sangat signifikan. Terlebih melalui media internet
seorang pembeli atau pengguna dapat mengetahui secara lengkap produk yang
diinginkan melalui website yang dapat diakses begitu cepat dalam hitungan detik
tanpa ada halangan yang berarti. Bicara soal website, mengutip dari
harian Kompas/klasika, Senin 19 November 2012, halaman 38 berdasarkan riset
yang dilakukan MarkPlus Insight menunjukkan pertumbuhan yang signifikan
penggunaan internet dari tahun ke tahun, untuk tahun 2011 sebesar 40-45 %.
Banyak orang memanfaatkan peluang menawarkan barang dan jasanya lewat online,
tidak salah kalo toko online menjamur dimana. Meskipun maraknya
perdagangan online di Indonesia baru tahun tersebut, sebenarnya metode
penjualan seperti ini sudah booming di Amerika tahun 1995.
3. Wedding Planner Poetry (WPP) sebagai
Inovasi untuk Indonesia Mandiri
Bentuk kontribusi saya sebagai bagian dari
masyarakat Indonesia terlebih menjadi bagian dari masyarakat ASEAN adalah
sebagai berikut
Dikutip dalam situs
http://www.poetryana.com/2012/11/inovasi-untuk-indonesia-mandiri_14.html
Melalui lomba blog yang digelar oleh sebuah bank
swasta dalam rangka HUT ke 14 bertema Inovasi, penulis mendaftarkan usaha yang sudah digelutinya yaitu bentuk usaha
jasa Wedding Planner Poetry (WPP).
Berikutnya yang mendasari saya sangat tertarik dengan usaha tersebut
antara lain menyadari bahwa perdagangan bebas di wilayah ASEAN pada tahun 2015
menuntut partisipasi Indonesia untuk aktif dan siap menjadi bagian dari
masyarakat dunia.
Association of South East Asia
Nations (ASEAN) memprakarsai bersatunya
kawasan ekonomi di Asia Tenggara melalui pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Hal ini berarti pada tahun
2015 di kawasan ASEAN dunia bisnis dan perdagangan akan berlangsung tunggal,
lebih cair dan tanpa hambatan. Salah satu proyek penting dalam MEA adalah
penyiapan serta penguatan Usaha Kecil Menengah (UKM) dikawasan ASEAN.
Ini bukan hanya merupakan tanggung
jawab pemangku kepentingan (pemerintah) saja, tapi juga masyarakat,
akademisi, mahasiswa dan pelaku bisnis atau UKM. Pemerintah sendiri berperan
memberikan penyadaran pentingnya peran UKM dalam perekonomian bangsa. Sedangkan
UKM sendiri sebagai tulang punggung perekonomian bangsa mampu menyerap tenaga
kerja, memberikan sumbangan GDP produk domestic bruto Non Migas.
Ketika bicara tentang UKM atau
wirausaha, Indonesia masih membutuhkan 4 juta wirausaha karena sekarang baru
1,56%. Oleh karena itu, universitas sendiri berperan untuk mendidik
mahasiswanya menjadi lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, bersifat
ilmiah, tapi juga berwawasan entrepreneurship. Melalui penelitian thesis yang
dilakukan penulis sebelumnya berjudul Strategi Entrepreneurship pada Perusahaan
Keluarga RB Group Yogyakarta, dapat diketahui bagaimana sesungguhnya Strategi
Entrepreneurship pada Perusahaan tersebut. Mengapa menarik diteliti, karena
perusahaan ini selain berawal dari usaha kecil atau kecil menengah, owner atau
pendiri memiliki jiwa entrepreneurship, merupakan family business dan terlibat
dalam proses suksesi.
Dalam melakukan penelitian, penulis
menerapkan teori strategi, kewirausahaan, manajemen strategis, dan
kewirausahaan strategis untuk menemukan strategic entrepreneurship pada Perusahaan
keluarga RB Group. Dalam studi ini penulis juga menerapkan teori Erikson’s
Psychosocial Development of Analysis dan teori Piaget’s Cognitive
Development. Dengan kedua teori penulis mampu mengidentifikasi bagaimana
kepribadian founder dan suksesor terkait dengan kapan waktu tepat founder melakukan
suksesi, mengetahui kemampuan suksesor dan pola asuh seperti apa untuk
memudahkan terjadinya suksesi.
Sedangkan metode penelitian yang
dilakukan penulis sebagai berikut, menggunakan penelitian bersifat induktif,
studi kasus satu perusahaan atau industry secara mendalam, serta menerapkan
metode kualitatif, sedangkan jika ada data kuantitatif sebagai pendukung saja,
juga menerapkan penelitian terapan (applied research) karena penelitian
yang hasilnya diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menyelesaikan masalah, juga menggunakan rancangan penelitian survey yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuosioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok.
Penelitian ini juga merupakan
penelitian deksriptif bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik
dari suat gejala atau masalaah yang diteliti dala satu siasi. Studi ini
bersifat deskriptif analisis menggunakan pendekatan secara kuantitatif dengan
data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara terstruktur
maupun tidak disertai jawaban kuosioner dari responden. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari buku-buku literature, jurnal dan studi pustaka.
Metode pengumpulan data dengan
purposive sampling yaitu metode pengambilan sample dengan criteria tertentu yag
ditentukan peneliti secara obyektif. Pemilihan sample pada individu yang duduk
pada top level management. Teknik pengumpulan data observasi, kuosioner,
wawancara terstruktur, dan literature. Hasil dari penelitian ini penulis
mendapatkan gambaran lengkap perusahaan keluarga RB Group, sejarah perkembangn
Retjo Buntung sebagai cikal bakal dari RB Group. Aspek Manajemen, Visi dan Misi
RB Group. Struktur Organisasi Perusahaan, Strategi Corporate, Sejarah
Terbentuknya Family Business, Evaluasi Potensi Kewirausahaan, Potret Psychological
Dynamic,. Serta analisa strategi entrepreneurship yang terdiri dari fundamental
element SE yaitu opportunity Identification, Innovation, Acceptance of Risk,
Flexibility, Vision, Growth. Dan supporting elements of SE yaitu strategy,
culture, branding, cost efficiency, transfer and application of
knowledge.
Juga ditambah beberapa elemen
seperti network and alliances, internationalization, organizational
learning, top management teams and governance and resorce. Terakhir circle
of SE. Kesimpulannya bahwa strategi entrepreneurship adalah strategi yang
mengacu pada perusahaan-perusahaan yang ingin mencapai atau mengejar kinerja
unggul melalui kegiatan secara serempak antara mencari kesempatan dan peluang
sekaligus mendapat keuntungan. Baik perusahaan besar atau kecil memiliki
hambatan.
Mungkin perusahaan kecil memiliki
ketrampilan lebih tinggi dalam mencari peluang, tapi juga mereka memiliki
keterbatasan pengetahuan mereka akan saham, kurangnya market power yang
menghambat mereka untuk bersikap competitive advantage (berdaya saing),
sebaliknya perusahaan besar memiliki ketrampilan untuk membangun
competitive advantage namun beratnya penekanan pada konteks efesiensi dalam
bisnis sering melemahkan kemampuan mereka untuk terus menggali kesempatan atau
peluang tambahan.
Oleh karena itu, melalui tesis
tersebut penulis dapat memberikan wacana bagi kedua bisnis tersebut baik besar
atau kecil untuk menyadari pentingnya arti peluang, competitive advantage
sehingga perusahaan dapat sebagai the 3 E integrated skills, kemampuan
kewirausahaan (entrepreneurship), pendidikan formal (education),
dan pengalaman terlibat dalam bisnis perusahaan keluarga (experience of
family business).
(Nurani, Putri Ana,
Magister Manajemen Pascasarjana FE UII, Thesis “Strategi Entrepreneurship pada
Perusahaaan RB Group Yogyakarta", 2012.
Dari dasar di atas maka dalam
kesempatan HUT 14 Bank Mandiri, salah satu inovasi yang penulis hadirkan dalam
tema “inovasi untuk Indonesia mandiri” sebagai berikut bentuk usaha WEDDING PLANNER POETRY
4. Frainchaise Kantin
Kejujuran dalam membantu menciptakan iklim positif bagi lingkungan
Yang kedua kesadaran
perlunya menciptakan lingkungan yang bersih segala penyakit termasuk
korupsi. (menelurkan usaha FranchaiseKantin Kejujuran; saat ini baru berada di 3 tempat diantara Kantin Kejujuran
Sukma Pinilih I di PT. Rakosa, Jl. Kaliurang Km 6 Pandega Sakti 8, berikutnya
Kantin Kejujuran Sukma Pinilih II Toko Sri Rejeki di Jl. Tongkol III dan Kantin
Kejujuran Sukma Pinilih III di Jl. Persatuan. Penulis juga masih membuka
peluang seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin bersama bergandengan tangan
meciptakan iklim kejujuran melalui kerjasama seperti yang penulis tawarkan
sebagai berikut
5. Memberikan kesadaran
kepada masyarakat khususnya para ibu agar melek Bahasa Inggris dan Pentingnya
Gemar Membaca
Tidak dipungkiri dalam
mempersiapkan diri memasuki Komunitas ASEAN di tahun 2015, tentunya banyak langkah yang
ditempuh pemerintah sendiri, pemangku kepentingan, akademisi, mahasiswa, dll dalam
memperkuat elemen baik segi UKM maupun masyarakat Indonesia agar tidak menjadi
banga yang kagetan. Kontribusi kecil yang bisa saya lakukan adalah memberikan
pelatihan melek bahasa inggris bagi para ibu yang tergabung dalam PKK, meskipun
masih dalam lingkup kecil PKK RT & RW, serta membangun Taman Bacaan Sukma
Pinilih yang memiliki visi Dengan Membaca Ciptakan Insan yang Berbudaya dan
berkarakter. Ser.ta meluncurkan program Gerakan 60 Menit Membaca.
6. Pentingnya sebuah
komunitas dalam mendukung kegiatan
Dalam tulisan
sebelumnya penulis pernah menyampaikan betapa kuatnya peran sebuah komunitas
dalam mendukung keberhasilaan sebuah program, sebagai contoh peran komunitasKPK. Sehingga menjadi bagian dari Komunitas ASEAN 2015
dan ikut ambil bagian dari Komunitas Blogger ASEAN menjadi sebuah kebanggaan
tersendiri bagi penulis.
Sumber:
Nurani, Putri Ana,
Magister Manajemen Pascasarjana FE UII, “Strategi Entrepreneurship pada
Perusahaaan RB Group Yogyakarta), 2012.
http://www.poetryana.com/2013/05/peran-founder-mustika-ratu-dalam.html
http://www.poetryana.com/2013/04/road-map-to-succes.htmlia-mandiri_14.html
“Road Map to success”
http://www.poetryana.com/2013/01/bank-mandiri-jawaban-keinginan-dan.html
“Bank Mandiri jawaban
segala keinginan dan kebutuhan saya”
http://www.poetryana.com/2013/01/dari-tulisan-ini-ony-avrianto-jamhari.html
“Franchise Kantin
Kejujuran”
http://www.poetryana.com/2012/11/inovasi-untuk-indonesia-mandiri_14.html
http://poetry-weddingplanner.blogspot.com/2012/10/wedding-planner-poetry.ht2ml