Waktu itu, aku berada diantara dua hati
yang membuatku galau
Galau akan perasaan apakah ini yang namanya cinta
Cinta datang bukan dari mata turun ke hati
Hati siapa yang menyangka, ternyata aku terpikat…
Terpikat dengan keindahan permadani hijau
Hijau lembut bak permata sutra tapi hidupnya tak lekang zaman
Zaman tak mampu menggilasnya
jikalau dia menjadi pusat perhatian
Perhatian dari kaum Green Peace, bukan Hippies..
Perhatian dari kaum Pluralis atau Realis
Renaisance kah dunia? Ato inikah transformasi?
Dunia tidak akan seindah permadani hijau takkala sesama tidak saling mencinta
Dunia tidak seindah paradise jikalau kasih sayang tak nampak padanya
Dunia takkan beradab tanpa khalifah diatasnya
Dunia jadi merana cinta pupus diatasnya.
Kegalauanku masihkah ada cinta di semak belukar
Lahirnya kesucian
Dari sepasang jiwa yang mengukir asa
Cinta di atas semak belukar..
Hanya kepasrahan, hanya kesederhanaan..
Beratapkan langit
Beralaskan bumi
Berspreikan semak belukar