Catatan Pertama Seorang Anggota DPD

By poetry - 00.46

Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD RI

Merubah Paradigma Lama Menuju Paradigma Baru; Pentingnya Leadership dalam Membangun Kepercayaan Diri Kelembagaan (Organisasional) Dengan Menumbuhkan Kepercayaan Diri Anggota DPD

Sebagai seorang anggota masyarakat yang diberikan amanat untuk menjadi wakil dalam sebuah lembaga yang disebut Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), pertama kali yang harus kami lakukan adalah Mengucapkan Syukur kepada Allah SWT. Kemudian menentukan langkah strategis yang harus diambil agar amanat yang telah diberikan kepada kami mampu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami apakah DPD itu sebenarnya? Diawali mempelajari problem DPD dimasa lalu, dimana orang-orangnya belum memiliki kepercayaan diri bahwa lembaga yang telah didirikan ini merupakan bagian dari agent perubahan dan pembangunan bangsa. Sehingga muncul rasa minder (pribadi/ individu) semisal karena merasa bukan berasal dari partai politik atau berpengalaman dalam sebuah organisasi politik, dan hanya berasal dari kalangan intelektual saja membuat anggota yang terpilih merasa ragu untuk mampu mengemban amanat rakyat. Oleh karena itu yang dibutuhkan pertama kali pahami filosofi DPD.

Dengan merefresh visi misi kita bahwa DPD RI membawa cita-cita luhur organisasi, sebagai pedoman dasar landasan semua arah kebijakan, keputusan dan tindakan dimana visinya adalah wujud transformasi dari keadaan saat ini (dassein) menuju keadaan yang diinginkan (dassollen). Bukan itu saja merubah paradigma lama yang menyatakan bahwa lembaga DPD RI memiliki keberadaan yang nisbi dan serba tanggung sebagai lembaga legislative, sehingga dalam kegiatannya DPD minder hanya sebagai asesoris saja tidak memiliki power dalam menentukan keputusan arah, padahal DPD sendiri di bentuk dengan gagasan dasar suatu lembaga (pengimbang) check and balance kekuasaan baik dilingkungan lembaga legislative sendiri (DPR dan MPR RI) maupun lembaga eksekutif pemerintah yang mampu bekerja secara optimal dan efektif (terlihat dalam logonya Garuda dengan tambahan padi dan kapas diikat bagian bawahnya yang seimbang dan membentuk lingkaran, dimana pita putih terletak padanya).

Menilik pemaparan visi dan misi DPD RI secara implisit dan eksplisit sebuah lembaga yang belum memiliki kepercayaan diri (alias crisis PeDe). Paradigma berfikir (lama) bahwa belum ada format kerja atau struktur kelembagaan yang memadai dikarenakan problem sebagai orang baru dalam dunia politik, serta dikarenakan belum memiliki pengalaman nyata praktik system politik Indonesia, sehingga lagi lagi masih bersikap minder sebab batasan fungsi dan kewenangan yang belum memiliki kekuatan penuh dalam proses legislasi. Dengan paradigma baru maka sebagai anggota DPD RI terpilih kami mencoba berfikir positif, Percaya Diri, dan mampu berfikir (out of the black box), berfikir meskipun sebagai asesoris bukan hanya sebagai pemanis atau unsure keindahan saja, tapi lebih dari itu asesoris yang keberadaan berfungsi optimal dan efektif memiliki performance (kinerja) yang tidak hanya memberikan kepuasaan bagi lembaga, tapi masyarakat luas yang diwakilinya, goal akhir dimana seluruh pemikiran dan langkah kerjanya didasarkan pada kepentingan dan keberpihakan pada rakyat daerah, sebagai (mediator) jembatan komunikasi bagi pusat dan daerah, melalui pembelajaran silam bahwa pengambilan keputusan sentralistik pada masa lalu berakibat ketimpangan, adanya rasa ketidakadilan yang ujungnya dapat mengancam persatuan bangsa, maka peran DPD begitu crucial.

lanjutan

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments