Menjadi Pemimpin yang Menyejukkan

By poetry - 20.17


Ketika menulis artikel ini, saya memang merasakan pedih dan terluka hati mendapati seorang figure kepemimpinan yang nampak seperti baik ternyata hanya polesan belaka. Saya ingin menyeru: ‘Wahai Pemimpin jadilah pemimpin yang adil bijaksana, pemimpin yang mampu menghebatkan orang lain, pemimpin besar bukan ecek-ecek, pemimpin yang memiliki leadership bukan asal memimpin karena punya kekuasaan dan kesempatan. Pemimpin yang memiliki hati nurani luhur, bahwa setiap hal yang diputuskannya, setiap kegiatan yang direncanakan, opsi yang dipilih menentukan keberlangsungan hajat hidup orang banyak.  Ada banyak kehidupan yang bergantung pada kemampuan Anda untuk memimpin, kemampuan Anda untuk mengatur, mengelola, menggerakkan, mengubah arah untuk mencapai visi misi kedepan.  Wahai Pemimpin, Anda tauladan bagi dunia, bagi sebuah negara, bagi sebuah daerah, bagi masyarakat, sebuah lingkup keluarga, bahkan  Anda pemimpin bagi istri dan anak-anak. 

Pada kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kwalitas kehidupan kerja, dan tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin memiliki peran crusial membantu sebuah kelompok, golongan, masyarakat mencapai tujuan negara. 

Tulisan ini menjadi sebuah renungan besar, muhasabah (instropeksi diri), evaluasi serta meditasi bagi saya sendiri, agar mampu dan terus mengasah diri menjadi seorang pemimpin, khususnya kemampuan memimpin diri sendiri. Saya yakin ketika berhasil memimpin diri sendiri, maka selanjutnya saya yakin mampu berkontribusi memimpin keluarga, masyarakat, daerah, negara dan dunia. (Calon Pemimpin Masa Depan.

Saya berdoa agar para pemimpin, para alim ulama, para kepala keluarga tetap istiqomah dalam menjalankan tugas sehingga mampu mengemban tugas dengan baik atau prima, sebagai khalifah di dunia.  

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments