Kelestarian Sumber Air Minum untuk Kita dan Masa Depan

By poetry - 20.44

 

Air adalah sumber kehidupan. Bagaimana pendapat Anda? Apa arti air untuk Anda? Bisakah saya sebutkan kalau air adalah senyawa terpenting bagi manusia, air telah melingkupi atau menutupi 71 % permukaan bumi. Air merupakan bagian penyusun terbesar dalam tubuh kita. Air adalah sumber daya. Air dapat bergerak mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, air mengalir dari hulu ke hilir, hingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh keluarga Indonesia untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Boleh dikatakan air adalah sumber dari segala sumber daya, dapat memutar turbin untuk menghasilkan energy kinetic kemudian listrik, hebatnya lagi air dapat berbentuk sesuai dengan wadah atau tempatnya. Sumber air dapat berasal dari laut, pantai, danau, sumur, pegunungan, curah hujan, dll. Air adalah H2O, ketika atom hydrogen (2 buah) kovalen dengan satu atom Oksigen. Air itu zat pelarut terbaik tersusun atas molekul. 

Dari banyaknya sumber air, air bersihlah yang kita butuhkan untuk memenuhi kebutuhan dan hajat hidup orang banyak. Air seperti apa yang kita butuhkan? air yang jernih, tidak berbau, berasa, berwarna, ataupun berisi (baca: mengandung) logam berat. Air kita gunakan untuk mandi, mencuci pakaian, memasak, untuk diminum, atau kebutuhan lainnya. Apakah itu berarti AIR sama dengan Acquire and Intensive Requirement (hanya akal-akalan penulis saja) untuk menyangatkan betapa pentingnya air untuk hidup kita. Coba kita  renungkan sebentar, di beberapa tempat, orang sangat kekurangan air, sedangkan di tempat lain air bagaikan bah dimana-mana (bencana banjir).

Masihkah Anda ingat apa yang terjadi beberapa waktu lalu tepatnya tahun 2011, terdapat 192 mata air di Merapi tertimbun material vulkanik (pasca erupsi), meskipun tidak mempengaruhi kualitas air, tapi berakibat suplay air dari PDAM Sleman dan Kota Jogja yang bersumber dari mata air umbul wadon dan umbul lanang di Cangkringan terhambat untuk disalurkan ke rumah penduduk, makanya kebutuhan sumber air dipenuhi dengan mendatangkan tanki-tanki besar serta menyediakan bak-bak penyimpanan air. Melihat peristiwa tadi kita sadar bahwa sumber mata air di Sleman mengalami penurunan. Turunnya debit air akan semakin “menjadi” ketika di musim kemarau. Penurunan terjadi sekitar  400m3/ detik dari kondisi normal 700m3/detik. Oleh karena itu, apa yang sebaiknya dilakukan jika persiapan pompa portable sudah dilakukan, apalagi memperbaiki pompa-pompa sumur sudah dilakukan? Sebelum kita membahas lebih jauh, saya juga ingin mengajak Anda untuk berkeliling di kecamatan Tepus, Gunungkidul. Tidak jauh berbeda air bagi warga Gude II, Tepus,  air adalah harapan luar biasa. Warga, harus menghabiskan dana 500rb perbulan untuk membeli air untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Dari pemaparan diatas tentunya kita semakin menyadari, apakah itu berarti air menjadi hal penting (bermanfaat) atau justru harus dihindari. Air yang bagaimana yang kita butuhkan, air yang sehat, bersih, bersih dari kotoran atau limbah, aman untuk dikonsumsi sehari-hari, aman untuk kulit kita ketika mandi, aman untuk anak kita ketika harus membuat susu. Kalau boleh berkata perumpamaan air seperti manusia (katanya: “yang kami (baca; air) butuhkan adalah rasa syukur, dengan cara manfaatkan kami sebak-baiknya, pelihara dan lestarikan kami agar keberlangsungan kami terus sampai anak cucu generasi Z, pedulikan kami, dan cintai kami.” 

Tidak lain dan tidak bukan, air adalah sumber kehidupan. Jika ingin kehidupan kita lestari maka lestarikanlah sumber air kita, jadikan sumber air khususnya air minum kita bersih terbebas dari segala kandungan logam, mineral anorganik, dan bakteri. Mari lestarikan DAS kita (yaitu daerah aliran sungai) agar dapat menampung curah hujan dan mengalirkannya ke danau atau laut secara alami. Mari lindungi dan lestarikan sumber daya air kita, ini adalah tanggung jawab semua pihak, pemerintah, pejabat terkait, pihak pengelola taman konservasi (atau contohnya TNGM atau Taman Nasional Gunung Merapi), seluruh lapisan masyarakat, saya, anda, kita semua. Jadikan air bersih kita menjadi air murni yang layak aman dikonsumsi. Seperti yang telah diatur oleh pemerintah tentang air murni, berdasarkan Peraturan No. 23 tahun 1995, dengan TDS (total dissolved solid / jumlah zat padat terlarut) maximal 10ppm atau menurut standar National Sanitation Foundation (NSF) TDS kurang dari 40ppm. 

Sehingga, untuk mengolah air minum, saya sangat appreciate dengan salah satu inovasi teknologi yang diluncurkan Unilever, Pure it yang memberikan kemudahan mendapatkan air murni siap minum tanpa gas dan tanpa listrik, karena ternyata meskipun air yang kita masak dengan titik didih 100% pun belum bisa membunuh semua kuman, makanya marilah sama-sama kita beralih menuju kehidupan yang lebih murni dan bersih, bersama Pure It. 

diambil dari sumber: 

http://forum.kompas.com/kesehatan/200499-apa-sih-kriteria-air-minum-yang-layak-diminum.html htt://jogja.tribunnews.com/2012/06/06/debit182-sumber-mata-air-di-sleman
http://jogja.tribunnews.com/2012/09/14/warga-tepus-gunungkidul-temukan-sumber-mata-air-bar
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_minum
www.pureitwater.com/ID/





  • Share:

You Might Also Like

4 Comments