Pasar Kangen Jogja Desitinasi Baru Pariwisata DIY

By poetry - 21.51

Sebanyak 93 pedang kuliner, pengrajin dan 500 seniman tradisi siap memeriahkan Pasar Kangen Jogja yang digelar di kompleks Taman Budaya Yogyakarta tanggal 18-24 Agustus 2014. Ketua panitia Pasar Kangen Sri Eka Kusumaning Ayu dalam pernyataan tertulisnya kepada poetryana mengatakan untuk tahun 2014 ini jumlah pendaftar stand cukup banyak, tapi panitia sengaja membatasi jumlah peserta. Selain disebabkan keterbatasan ruang, juga sengaja ketat melakukan seleksi peserta yang akan ikut. Kuliner yang dipilih benar-benar kuliner tradisi, kuliner model Franchise kami tegas untuk menolak
 
Pasar Kangen Jogja, sebuah ajang untuk menghadirkan kesenian dan kuliner tradisional. Melalui Pasar Kangen Jogja ini diharapkan bisa mengobati rasa kangen suasana Yogya yang selama ini tak pernah dinikmati. Berbagai jajan tradisional yang akan ditampilkan seperti gatot, lopis, ketan, tiwul, cenil, wedang uwuh, pecel ndeso, walang goreng, sate koyor, oseng-oseng bledhek, dan masih banyak lainnya.
 
Sedangkan hasil kerajinan yang ditampilkan diantaranya meliputi cincin akik, pigura, arca batu kecil, miniatur prajurit kraton, wayang karton, dan juga topeng kayu. Ada juga barang-barang kuno seperti gramofon beserta piringan hitam dan kaset-kaset lama dan koleksi lawasan lainnya juga ditawarkan di acara Pasar Kangen Jogja ini.

Pembukaan Pasar Kangen Jogja  telah dilangsungkan Senin (18/8) lalu mulai pukul 16.00 WIB  dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY GBPH Yudhaningrat.  Selain penampilan Kelompok Keroncong 'Cahaya Hati', dalam pembukaan tersebut juga ditampilkan tari klasik 'Tari Sekar Pudyastuti', sedangkan di malam harinya pasar dimeriahkan pergelaran Wayang Topeng Gondowasitan. 

Selain dimaksudkan sebagai upaya untuk mengenalkan khasanah kuliner dan kesenian tradisi khas Yogya, Pasar Kangen Jogja ditujukan mampu menjadi destinasi baru bagi pariwisata DIY.  Sesuai dengan namanya, Pasar Kanger Jogja diharapkan bisa menjadi sebuah peristiwa senibudaya yang ngangeni bukan saja bagi masyarakat Yogya, tapi juga wisatawan luar DIY yang rindu suasana Jogja Tempo Doeloe.

  • Share:

You Might Also Like

7 Comments