The Power of Social Media for Creative Industry and Small Business

By poetry - 00.38




Membuka catatan di bulan Oktober 2010 tepatnya tanggal 26, dengan artikel berjudul Wanita Wirausaha, penulis teringat dengan satu pesan yang disampaikan Nukman Luthfie, salah satu narasumber pada waktu itu yang merupakan pakar sosial media. Dalam workshop tersebut, Nukman memberikan pengarahan tentang pentingnya media, khususnya mengefektifkan jaringan atau network melalui facebook, twitter, blog, dsb-nya. Sampai detik ini yang belum saya jalankan ya...mengaktifkan, dalam arti intens menggunakan facebook dan twitter. Ketika di tanya apakah saya memiliki iya, saya punya, facebook dan twitter, tapi hanya sekedar punya, saya berfikir saya bukan orang extrovert, lebih senang menutup diri (introvert) dan facebook sendiri bukan menjadi sarana jualan saya. Tapi ketika membaca blog competition yang diselenggarakan Prasetiya Mulya business school bertema "The Power of Social Media for Creative Industry and Small Business", saya tersentak dan tersadar, dan mencoba introspeksi diri.  

Facebook dan twitter adalah tempat kita untuk memperluas jaringan pertemanan, alumni, bisnis, kerja, kesukaan, tukar informasi selain menemukan para investor kita. Artinya lewat social media, kita mampu membranding diri kita, sehingga orang tertarik dengan apa yang sedang kita geluti saat ini, dan melihat potensi tersebut, mereka tertarik untuk bergabung, bahkan memberikan investasi. Kekuatan media sosial memang sebaiknya kita manfaatkan semaksimal untuk hal-hal berguna. Saya lebih senang facebook bukan dijadikan tempat atau sarana jualan, namanya juga face book berarti face to face atau tatap muka, bukan jajaran tempat aneka jualan. 

Saya membedakan antara penggunaan sosial media dengan ajang jual beli, misalnya kita pasang pada identitas foto, gambar jualan kita seperti baju dan sebagainya. Kalo versi saya sich, mempromosikan bisnis kreatif atau jasa yang dimiliki dengan membranding diri kita contohnya; saya cuman mau bilang kalo saya penyedia layanan wedding organizer, saya tampilkan diri dengan busana traditional, yang mengidentikkan sebuah pernikahan, pengantin. Saya memang termasuk orang yang tidak update jadi sejak awal menggunakan facebook hingga sekarang, saya tidak pernah mengubah tampilan foto saya. Mungkin banyak orang yang berpendapat saya termasuk pribadi tidak update dengan lingkungan yang ada, makanya jarang bahkan tidak sama sekali saya mengupload segala sesuatu yang fresh the oven. 

Saya senang jika orang lebih mengenal saya pribadi yang simple dan lebih mengingat saya dengan tampilan seperti itu, meskipun di dunia kreatif manapun tampilan lay out benar-benar harus diperhatikan, dan harus
merepresentasikan sesuatu yang baru atau lagi "in". Okay, mungkin itu dulu tapi sekarang saya pengen lebih maju beribu langkah, melalui facebook atau twitter saya bisa mencari banyak inspirasi dari teman-teman, sahabat, rekan kerja, dari facebook atau twitter saya bisa mempromosikan blog saya antara lain; poetryana.blogspot.com, poetry-weddingplanner.blogspot.com, eptransport-poetry.blogspot.com dan menampilkan identitas pribadi  saya. Tapi nantinya ada beberapa hal yang mesthi dan wajib ditingkatkan, bagaimana memanfaatkan fasilitas social media yang ada dengan baik serta meningkatkan containt atau tampilan website produk atau jasa kami. 

Bicara soal website, mengutip dari harian Kompas/klasika, Senin 19 November 2012, halaman 38 berdasarkan riset yang dilakukan MarkPlus Insight menunjukkan pertumbuhan yang signifikan penggunaan internet dari tahun ke tahun, untuk tahun 2011 sebesar 40-45 %. Banyak orang memanfaatkan peluang menawarkan barang dan jasanya lewat online, tidak salah kalo toko online menjamur dimana. Sebenarnya hal ini juga sudah disampaikan oleh Nukman sendiri ketika workshop wirausaha, trend online shop dan cara lain bagi para penyedia jasa untuk meraih konsumen lebih luas lagi tidak terbatas waktu, tempat. Karena dari tempat dimana mereka berada saja, melalui internet mereka dapat menikmati atau memesan produk atau jasa dengan mudah, hanya tinggal, telpon, SMS, email, BBM, YM dan lain sebagainya, yups....secepat kilat layanan produk atau jasa bisa mereka nikmati, manfaatkan atau pesan.  Website sendiri, Nukman mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya paling pokok adalah tampilan website, berikan informasi yang lengkap dalam website. 

Tampilkan produk atau jasa yang ditawarkan dengan gambar atau foto asli, cantumkan saja email, YM, telpon/SMS, atau semua media yang bisa digunakan real on time. Karena kelengkapan informasi membuat konsumen lebih percaya, bukan itu saja mencantumkankan alamat jejaring sosial juga perlu. Berikutnya perbaharui isi website, kuncinya adalah IRAQ, eits.... ini bukan negara tapi kependekan dari Interaktif, Responsif, Atraktif, Quarantee/ Garansi. Selanjutnya yang perlu dicantumkan adalah cara pembayaran atau transaksi, misalnya melalui 2 rekening bank. Dan terakhir berikan jaminan kualitas dari pra, sampai pasca jual ditangan pembeli.

sumber: kompas cetak, workshop

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments