Membuka
catatan di bulan Oktober 2010 tepatnya tanggal 26, dengan artikel berjudul
Wanita Wirausaha, penulis teringat dengan satu pesan yang disampaikan Nukman
Luthfie, salah satu narasumber pada waktu itu yang merupakan pakar sosial
media. Dalam workshop tersebut, Nukman memberikan
pengarahan tentang pentingnya media, khususnya mengefektifkan jaringan atau
network melalui facebook, twitter, blog, dsb-nya. Sampai detik ini yang belum
saya jalankan ya...mengaktifkan, dalam arti intens menggunakan facebook dan
twitter. Ketika di tanya apakah saya memiliki iya, saya punya, facebook dan
twitter, tapi hanya sekedar punya, saya berfikir saya bukan orang extrovert,
lebih senang menutup diri (introvert) dan facebook sendiri bukan menjadi sarana
jualan saya. Tapi ketika membaca blog competition yang diselenggarakan
Prasetiya Mulya business school bertema "The Power of Social Media for
Creative Industry and Small Business", saya tersentak dan tersadar, dan mencoba
introspeksi diri.
Facebook dan twitter adalah tempat kita untuk memperluas
jaringan pertemanan, alumni, bisnis, kerja, kesukaan, tukar informasi selain menemukan
para investor kita. Artinya lewat social media, kita mampu membranding diri
kita, sehingga orang tertarik dengan apa yang sedang kita geluti saat ini, dan
melihat potensi tersebut, mereka tertarik untuk bergabung, bahkan memberikan investasi.
Kekuatan media sosial memang sebaiknya kita manfaatkan semaksimal untuk hal-hal
berguna. Saya lebih senang facebook bukan dijadikan tempat atau sarana jualan,
namanya juga face book berarti face to face atau tatap muka, bukan jajaran
tempat aneka jualan.
Saya membedakan antara penggunaan sosial media dengan ajang
jual beli, misalnya kita pasang pada identitas foto, gambar jualan kita seperti
baju dan sebagainya. Kalo versi saya sich, mempromosikan bisnis kreatif atau
jasa yang dimiliki dengan membranding diri kita contohnya; saya cuman mau
bilang kalo saya penyedia layanan wedding organizer, saya tampilkan diri dengan
busana traditional, yang mengidentikkan sebuah pernikahan, pengantin. Saya
memang termasuk orang yang tidak update jadi sejak awal menggunakan facebook hingga
sekarang, saya tidak pernah mengubah tampilan foto saya. Mungkin banyak orang
yang berpendapat
saya termasuk pribadi tidak update dengan lingkungan yang ada, makanya jarang
bahkan tidak sama
sekali saya mengupload segala sesuatu yang fresh the oven.
Saya senang jika
orang lebih mengenal
saya pribadi yang simple dan lebih mengingat saya dengan tampilan seperti itu, meskipun di
dunia kreatif manapun tampilan lay out benar-benar harus diperhatikan, dan
harus
merepresentasikan
sesuatu yang baru atau lagi "in". Okay, mungkin itu dulu tapi sekarang saya pengen lebih
maju beribu langkah, melalui facebook atau twitter saya bisa mencari banyak inspirasi dari teman-teman,
sahabat, rekan kerja, dari facebook atau twitter saya bisa mempromosikan blog saya antara
lain; poetryana.blogspot.com,
poetry-weddingplanner.blogspot.com, eptransport-poetry.blogspot.com dan
menampilkan identitas pribadi saya. Tapi
nantinya ada beberapa hal yang mesthi dan wajib ditingkatkan, bagaimana
memanfaatkan fasilitas social media yang ada dengan baik serta meningkatkan containt
atau tampilan website produk atau jasa kami.
Bicara soal
website, mengutip dari harian Kompas/klasika, Senin 19 November 2012, halaman
38 berdasarkan riset yang dilakukan MarkPlus Insight menunjukkan pertumbuhan
yang signifikan
penggunaan internet dari tahun ke tahun, untuk tahun 2011 sebesar 40-45 %.
Banyak orang
memanfaatkan peluang menawarkan barang dan jasanya lewat online, tidak salah
kalo toko online
menjamur dimana. Sebenarnya hal ini juga sudah disampaikan oleh Nukman sendiri
ketika workshop
wirausaha, trend online shop dan cara lain bagi para penyedia jasa untuk
meraih konsumen lebih
luas lagi tidak terbatas waktu, tempat. Karena dari tempat dimana mereka berada saja, melalui
internet mereka dapat menikmati atau memesan produk atau jasa dengan mudah,
hanya tinggal,
telpon, SMS, email, BBM, YM dan lain sebagainya, yups....secepat kilat layanan produk atau jasa bisa mereka
nikmati, manfaatkan atau pesan. Website sendiri, Nukman mengatakan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya
paling pokok adalah tampilan website, berikan informasi yang lengkap dalam
website.
Tampilkan
produk atau jasa yang ditawarkan dengan gambar atau foto asli, cantumkan saja
email, YM,
telpon/SMS, atau semua media yang bisa digunakan real on time. Karena
kelengkapan informasi membuat
konsumen lebih percaya, bukan itu saja mencantumkankan alamat jejaring sosial
juga perlu. Berikutnya
perbaharui isi website, kuncinya adalah IRAQ, eits.... ini bukan negara tapi
kependekan dari
Interaktif, Responsif, Atraktif, Quarantee/ Garansi. Selanjutnya yang perlu
dicantumkan adalah cara
pembayaran atau transaksi, misalnya melalui 2 rekening bank. Dan terakhir
berikan jaminan
kualitas dari pra, sampai pasca jual ditangan pembeli.
sumber: kompas cetak, workshop
sumber: kompas cetak, workshop
0 Comments