PAMERAN YOGYAKOMTEK 2014

By poetry - 23.42

Budi S. Indarto, Ketua APKOMINDO DPD DIY 2012-2015 mengatakan kepada poetryana Apkomindo sebagai asosiasi yang aktif dan memeiliki komitmen untuk berperan serta dalam mendorong pertumbuhan industri IT di Indonesia melalui berbagai program kerja yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. 

Seiring dengan pertumbuhan industri IT di daerah, dikotomi pusat dan daerah semakin berkurang. Tatanan pertumbuhan industri IT yang semula bersifat sentralisasi di pusat pemerintahan ( DKI Jakarta ) menjadi desentralisasi ke daerah daerah di seluruh Indonesia. 

Yogyakomtek yang merupakan pameran ICONIC yang diselenggarakan Apkomindo DPD DIY dan juga merupakan pameran yang yang selalu dinantikan karena kesuksesan yang diraih selama ini. Yogyakomtek tahun ini diselenggarakan untuk yang ke 17. Untuk mensukseskan Yogayakomtek tahun ini tentunya tak lepas dari peran serta vendor untuk aktif berpastisipasi di dalamnya dengan mengeluarkan produk terbaru dan menawarkan promo-promo yang sangat menarik bagi masyarakat. 

GREAT IT adalah tema yang diambil pada pameran Yogyakomtek 2014, tema ini tentunya tak lepas dari semangat untuk terus berkreasi dan mengembangkan dunia IT menjadi lebih besar dan diterima masyarakat luas, tentunya dengan hal tersebut tak lepas dari peran serta dan dukungan semua pihak baik vendor, principal, patner, kontraktor, EO, management gedung dll. IT adalah tentang inovasi, selalu berjalan tanpa bisa dihentikan, dan adalah tugas yang wajib dilaksanakan oleh segenap pengurus APKOMINDO DIY untuk menyelenggarakan Pameran Komputer Yogyakomtek 2014 yang ke 17 kalinya dengan sukses dalam menjalankan proses kreasi tanpa henti.


Sedangkan Agustinus Sutandar- Ketua Umum DPP APKOMINDO Periode 2012-2015 mengatakan International Data Corporation (IDC), memperkirakan belanja teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia pada 2013 mencapai US$ 32,8 miliar atau tumbuh 10,6% dibanding tahun 2012. Angka itu meliputi belanja teknologi informasi (TI) US$ 15,8 miliar dan belanja sektor telekomunikasi US$ 17 miliar. Ada tiga faktor yang mendorong kenaikan belanja TIK di Indonesia. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Berdasarkan data kuartal ketiga, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) naik 22%. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi turun sedikit, namun secara umum kondisinya terus membaik dengan tingkat konsumsi domestik yang mendorong perekonomian nasional. Kedua, inovasi mendorong perusahaan yang bergerak di bidang TIK berkompetisi secara ketat sehingga masing-masing berusaha menunjukkan produk yang berbeda dengan pesaingnya. Ketiga, perusahaan TIK makin melakukan segmentasi pasar, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran.

Data IDC juga menunjukkan adopsi PC desktop yang semakin menurun. Pasar PC desktop diprediksi akan mati dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2017. Ini terjadi karena perubahan perilaku konsumen, yang beralih dari PC desktop dan laptop tradisional ke perangkat tablet dan ultramobile.

Untuk tahun ini saja, Gartner (perusahaan riset pasar) memproyeksikan pengapalan PC desktop dan laptop akan turun 7,6%. Di lain sisi, pasar tablet akan mengalami pertumbuhan. Pengapalannya diperkirakan akan mencapai 197 juta unit pada tahun 2013. Ini berarti terjadi peningkatan 69,8% dibanding tahun 2012 yang hanya mencapai 116 juta unit.

Salah satu pendorong pertumbuhan tablet adalah dari sisi sistem operasi. Android akan menjadi OS yang dominan bagi perangkat tablet. Mengapa Android begitu cepat berkembang, bahkan mengalahkan rival-rival-nya jauh di belakang? Mungkin alasannya adalah karena Android menggunakan Platform Linux, yang bentuknya open source. Open Source memberikan peluang sebesar-besarnya kepada pengguna untuk mempelajari dan melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan mereka.

YOGYAKOMTEK yang merupakan pameran ICONIC yang diselenggarakan oleh APKOMINDO DPD DIY dan juga merupakan pameran yang selalu dinantikan karena kesuksesan yang diraih selama ini. YOGYAKOMTEK yang diselenggarakan untuk yang ke-17 kalinya mengusung tema “GREAT IT”. Sangat tepat di era pertumbuhan TABLET yang luar biasa. Dari sisi industri IT sendiri, kreativitas merupakan daya yang dapat menghasilkan nilai tambah (added value) dari suatu produk. Dengan memaksimalkan kreativitas, industri IT lokal kita akan dapat berkembang dan bersaing. Saya menyambut baik terselenggaranya Pameran YOGYAKOMTEK ke-17 pada tahun 2014 ini. Semoga keberhasilan penyelenggaraan melebihi tahun-tahun sebelumnya dan sekaligus memberikan kontribusi positif untuk pertumbuhan industri IT di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.
  
PERJALANAN YOGYAKOMTEK DARI TAHUN KETAHUN

Yogyakomtek selama ini mampu bertahan dengan Dua hal; Pertama, KONSISTENSI mengusung Motto ”TERBESAR, TERLENGKAP, TERBANYAK” sejak tahun 1997. Kedua, ”YOGYAKOMTEK is the most thematic computer exhibition in Indonesia!”. APKOMINDO DIY memaknai bahwa pameran computer tidak hanya sebagai ajang bisnis semata, namun juga menjadi ajang pengenalan teknologi baru kepada masyarakat. Ajang pengenalan teknologi ini menjadi sebuah eksibishi teknologi (technology exhibition) yang dinanti-nantikan masyarakat. Sejak tahun 2007 APKOMINDO DIY menempatkan sebuah thema pameran sebagai ajang kreativitas yang unik dan menarik.

Berikut perjalanan Yogyakomtek dari tahun ke tahun :

YOGYAKOMTEK 1997 : 14-18 Agustus 1997 Terbesar, Terlengkap dan Terbanyak Gedung Mandala Bakti Wanitatama Yogyakarta (Balai Shinta)

YOGYAKOMTEK 1998 : Vacuum karena Krisis Moneter

YOGYAKOMTEK 1999 : 30 September - 4 Oktober 1999 Terbesar, Terlengkap dan Terbanya Lantai III Galeria Mall, Yogyakarta

YOGYAKOMTEK 2000 : 14 – 17 September 2000 Terbesar, Terlengkap dan Terbanyak Gedung Mandala Bakti Wanitatama Yogyakarta (Balai Kunthi dan Balai Sintha)

YOGYAKOMTEK 2001 : 7 – 11 September 2001 ”Era Digital Untuk Semua” Gedung Mandala Bakti Wanitatama Yogyakarta (Balai Kunthi, Balai Ratih, Balai Sintha)

YOGYAKOMTEK 2002 : 12 – 16 September 2002 Technology For Better Living Gedung Mandala Bakti Wanitatama Yogyakarta (Balai Kunthi, Balai Ratih, Balai Utari, Balai Sintha)

YOGYAKOMTEK 2003 : 4 – 8 September 2003 "Let's Go To IT City" Jogja Expo Center Hall B & C (11⁄2 hall)

YOGYAKOMTEK 2004 : 2 – 6 September 2004 “Harmonizing Tradition and Technology” Jogja
Expo Center Hall A, B & C (3 hall)

YOGYAKOMTEK 2005 : 8 – 12 September 2005 “Get Your PC Now!” Jogja Expo Center
Hall A, B & C (3 hall) : 62.000 Pengunjung

YOGYAKOMTEK 2006 : 16 – 20 September 2006 “Digital Lifestyle/Home Entertainment”. Jogja Expo Center Hall A, B & C (3 hall) : 91.193 Pengunjung

YOGYAKOMTEK 2007 : 3 – 7 November 2007 "YOGYAKOMTEK, Stasiun Techie Jogja" Jogja Expo Center Hall A, B & C (3 hall) : 94450 Pengunjung

YOGYAKOMTEK 2008 : 01 – 05 November 2008 "YOGYAKOMTEK on Movie" : 97.500 Pengunjung.

YOGYAKOMTEK 2009 : 17 - 22 Oktober 2009 “CONNECTIVITY” : 127.000 Pengunjung

YOGYAKOMTEK 2010 : 2 - 6 Oktober 2010 “Two Thumbs Up” : 134.000 Pengunjung

YOGYAKOMTEK 2011 : 1- 5 Oktober 2011 “Go Green IT’ : 137.000 pengunjung

YOGYAKOMTEK 2012 : 29 Sept - 3 Okt 2013 ”Touch Me” 144.916 pengunjung.

YOGYAKOMTEK 2013 : 14 – 18 September 2013 “Creation”

YOGYAKOMTEK 2014 : 30 Agustus – 03 September 2014 “ Great IT “

YOGYAKOMTEK 2014 di Tengah Fluktuasi Dollar dan himpitan konvergensi menurut A. Wily Sudjono (DPA APKOMINDO DPD DIY)

Dari tuju belas penyelenggaraan Pameran Komputer Yogyakomtek yang sudah dilaksanakan dengan mengusung motto “TERBESAR, TERLENGKAP, TERBANYAK” sejak tahun 1997 (penyelenggaraan yang pertama Yogyakomtek, absen di Tahun 1998 karena kondisi krisis saat itu), kiranya pameran kali ini menjadi titik terberat ketiga sejak tahun 1999. Yogyakomtek Tahun 1999 merupakan penyelenggaraan kedua sejak tahun 1997, saat pertama Yogyakomtek digulirkan oleh Apkomindo – Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia DPD DIY (saat itu bernama APKOMTA) karena sempat reses ketika reformasi melanda negara ini. Memulai kembali setelah dua tahun terhenti saat itu memang berat dan tebukti kurang sukses karena waktu dan lokasi yang kurang tepat. Belajar dari kesalahan masa lalu, itu kunci yang selalu digunakan APKOMINDO agar dalam setiap pelaksanaan kegiatannya bisa memperoleh kesuksesan. Maka sejak tahun 2000 Yogyakomtek disiapkan jauh lebih lama dari sebelumnya, karena waktu merupakan hal yang tak dapat ditawar dan ditunda ketika menyiapkan sebuah perhelatan besar semacam Yogyakomtek. Yogyakomtek 1997, 1999, 2000 Itulah bagian dari era awal yang menjadikan Yogyakomtek mengemuka seperti saat ini. Sempat mengalami masa ketidak pastian disebabkan kegagalan 1999, akhirnya Yogyakomtek dapat terus berlangsung sejak 1999 itu. Bahkan sejak tahun 2003, APKOMINDO DPD DIY berani membawa Yogyakomtek boyongan lokasi pelaksanaan dan menjadi salah satu perintis pengguna Gedung JEC yang merupakan gedung pameran kebanggan masyarakat DIY saat ini. Meskipun saat itu banyak pihak meragukan apakah Yogyakomtek 2003 bisa sukses dilokasi yang baru, meninggalkan lokasi lama di Gedung Wanita yang lokasinya di Jantung kota Yogyakarta, nyatanya Yogyakomtek tetap menarik minat para pecinta produk IT saat itu hingga kini. Tetapi tantangan justru datang dan menjadikan beban berat di Tahun 2006, saat 27 Mei 2006 gempa melanda DIY dan menelan korban demikian banyak, kepedihan masyarakat DIY membuat panita sempat ragu saat itu, apakah Yogyakomtek 2006 akan tetap dilaksanakan ? Berbagai upaya dilakukan untuk memikirkan berbagai kemungkinan, tetapi akhirnya diputuskan, APKOMINDO tetap akan melaksanakan Yogyakomtek 2006 yang merupakan kesembilan kalinya dilaksanakan saat itu. Alasan sederhana yang merupakan tekad bulat seluruh komponen Asosiasi saat itu adalah, Bhakti APKOMINDO kepada DIY sebagai Provinsi yang turut membesarkan APKOMINDO, dengan menunjukkan kepada Dunia, bahwa masyarakat DIY tidak larut dalam duka, bahwa masyarakat DIY mampu bangkit dalam kondisi rapuh sat itu. APKOMINDO juga hendak menunjukkan bahwa APKOMINDO masih mampu menghasilkan Rekor MURI juga saat itu, seperti yang telah dilakukan dua tahun sebelumnya dan bahkan mampu memecahkan rekor angka sugesti pengunjung pameran saat itu, bahwa tidak mungkin memperoleh pengunjung sebuah pameran lebih dari 70.000 orang dalam waktu lima hari.

Yogyakomtek 2006 saat itu memperoleh 100.000 pengunjung (termasuk kunjungan rombongan pelajar dan sekolah) dalam waktu hanya lima hari dan hanya kurang dari empat bulan setelah Gempa terjadi. Yogyakomtek 2006 yang diselenggarakan pada 16-20 September 2006 seakan menunjukkan semangat masyarakat DIY kepada dunia, pantang menyerah ! Sukses dikunjungi dan sukses transaksi penjualan saat itu seakan menegaskan bahwa Yogyakomtek bukan pameran biasa ! 

Kini, disaat Yogyakomtek 2014 memasuki usia penyelenggaraan yang ke-17, APKOMINDO kembali dihadapkan para persoalan serius yang lain, kondisi perekonomian yang kurang bersahabat, pelemahan mata uang Rupiah dan benturan dari perubahan Teknologi Digital saat ini. 

Konvergensi sudah merupakan kenyataan di lapangan saat ini, dimana tablet yang kini merupakan perangkat multifungsi untuk komputasi dan mampu untuk berkomunikasi membuat tablet menjadi perangkat yang kini dijadikan salah satu produk primadona dari para pebisnis Komputer dan Komunikasi sekaligus. Kondisi ini membuat persaingan semakin ketat karena masyarakat saat ini sudah beralih dalam penggunaan produk komputer pemula yang tadinya dikuasai oleh Netbook, kini beralih kepada Tablet. 

Perubahan Gaya hidup dan daya beli masyarakat turut mengubah peta penjualan produk IT. Kalau tadinya Notebook dan Netbook merupakan dua produk primadona para penjual komputer, kini harus tergeser popularitasnya oleh Tablet yang memiiki besaran layar dari 7 Inch sampai 10 Inch tersebut. Era wireless, Internet dan Media sosial telah mengubah wajah perbisnisan IT, dimana saat ini Gaya hidup dan perkembangan teknologi membuat semua konvergensi mengaburkan area bisnis setiap kelompok usaha. Satu kelebihan pengusaha komputer yang saat ini bersama pengusaha telekomunikasi sama-sama menjual Tablet, yaitu penguasaan teknologi komputasi, baik di perangkat keras atau pun perangkat lunak. Pengalaman pergulatan teknologi ini sekurangnya masih menjadi andalan pengusaha IT dalam melayani konsumen yang berbelanja perangkat T di tempat mereka. Kemampuan lain dari para pengusaha komputer adalah; terbiasa dalam persaingan Bisnis Liberal dan perdagangan dengan basis mata uang asing (US Dollar) membuat mereka pada umumnya siap menghadapi segala situasi dan kondisi, termasuk seperti saat ini. Setiap kondisi krisis selalu menghasilkan peluang bagi mereka, dimana itu akan semakin mengasah kemampuan mereka dalam bertahan di bisnis yang semakin ketat persaingan. Di Yogyakomtek 2014 ini akan bisa dibuktikan, apakah para pengusaha komputer mampu menunjukkan kelebihan itu atau tidak. Masyarakat bisa berinteraksi langsung seperti pameran- pameran sebelumnya, Dengan datang, melihat, mencoba dan bertransaksi langsung. Inilah acara untuk masyarakat Indonesia yang masih percaya jika melihat langsung (Seeing is Believing – idiom 1639)

Yogyakomtek 2013, yang merupakan penyelenggaraan ke 16 merupakan langkah lanjutan saja, dengan berbagai penghematan biaya yang diharapkan dapat dirasakan para Vendor supplier dan Dealer penjual perangkat IT disaat lesu ekonomi seperti sekarang, dimana ujung-ujungnya diharapkan dapat memberikan harga terbaik dan termurah yang bisa diberikan para pengusaha saat ini kepada calon konsumen. Sebagian besar pengusaha yang masih menyimpan stok lama, tentunya bisa mengeluarkan “simpanan” tersebut dan mampu memberikan harga lebih atraktif disaat pelemahan kurs seperti terjadi sekarang. Tanpa sebuah hasil yang memadai, tak mungkin sebuah brand pameran mampu diselenggarakan berulang hingga Enam belas kali. 

Banyak sudah pameran dilangsungkan di Yogyakarta, Namun pameran komputer yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Komputer Indonesia DPD DIY yang satu ini membuktikan bahwa, tidak hanya Terbesar dalam ukuran area pameran, Terlengkap dalam ragam produk yang dipamerkan, serta Terbanyak dalam jumlah pengunjung dan peserta, Yogyakomtek tahun-tahun yang lalu membuktikan juga Terbanyak dalam jumlah transaksi di setiap kali penyelenggaraan dari tahun ke tahun, dan bahkan mampu melewati batasan wilayah regional dengan berbagai bukti transaksi yang konsumennya bahkan datang dari Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah, Solo, Purwokerto, dan Madiun, Pacitan di Jawa Timur. Bahkan saat ini bisa didapatkan data penjualan dengan konsumen dari seluruh Indonesia yang terhubung langsung dengan Yogyakarta melalui Jalur Udara yang semakin beragam saat ini; Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali dll. Kehadiran Para pengusaha komputer dari seluruh pelosok Tanah air; Jakarta, Surabaya Bandung, Semarang bahkan para Prinsipal dari Mancanegara sudi berkunjung untuk "mengintip" pameran yang telah menjadi salah satu barometer bisnis komputer di Indonesia ini menjadi Fakta bahwa Pameran Yogyakomtek telah diakui oleh kalangan IT Indonesia sebagai pameran kedua terbesar di Indonesia dan patut diperhitungkan dalam kancah pebisnis IT di Indonesia bahkan Regional. 

Yogyakomtek telah menjadi Ikon IT di Indonesia ! Semoga, DIY yang saat ini mampu meraih lebih dari 7% pangsa komputer Indonesia (Data IDC) mampu tetap bertahan dalam prestasi sebagai barometer bisnis IT di Indonesia melalui Yogyakomtek 2013 ini. “Semoga keberhasilan penyelenggaraan Yogyakomtek yang selalu melebihi tahun-tahun sebelumnya akan sekaligus memberikan kontribusi positif untuk pertumbuhan industri IT di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya” adalah ungkapan harapan Agustinus Sutandar selaku Ketua Umum DPP APKOMINDO yang menjadi harapan APKOMINDO DPD DIY pula. Terima kasih kepada masyarakat DIY yang telah turut serta membesarkan APKOMINDO DPD DIY dan Yogyakomtek

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments