Gelar Karya Maestro 2014 di TBY

By poetry - 20.58

Tidak salah jika Yogyakarta dikatakan sebagai miniatur Indonesia, bagaimana tidak, di tempat ini beragam suku agama berbagai latarbelakang berkumpul menjadi satu, apakah dikarenakan merek menimba ilmu atau bersekolah disini ataupun bagi mereka yang bekerja, bertugas , berinvestasi, ataupun memiliki kepentingan sendiri misalnya berwisata atau berlibur. Hal ini semakin mendukung Yogyakarta sebagai pusat kota tujuan pelajar,belanja,wisata, kota budaya, dll. Terlebih dengan dukungan pemerintahan pusat untuk menjadikan kota Yogyakarta tujuan wisata dunia. Dana Istimewa dikucurkan guna mendukung perkembangan dan penguatan local wisdom. Yogyakarta secara strategis terletak di geografi peta budaya dimana berbagai pengkajian, penggalian, serta riset-riset tentang seni budaya terus dilakukan untuk dapat menumbuh kembangkan seni budaya yang ada di kota Yogyakarta. Yogyakarta adalah kota budaya yang banyak menyimpan potensi kesenian dan juga gudangnya seniman, yang memberikan warna bagi perkembangan kesenian yang ada di Yogyakarta.

Tokoh-tokoh tersebut antara lain  telahmemberikan dedikasi pada dunia kesenian dan memiliki sejarah yang panjang, produktif dengan karyanya dan telah  memberikansumbangan bagi pertumbuhan kesenian di Yogyakarta.

Taman Budaya Yogyakarta kembali menyelenggarakan event tahunan Gelar Karya Maestro 2014 pada hari Jumat 12 Desember 2014. Dua tokoh seni  Jogja yang mendapat gelar Maestro dari TBY tahun ini adalah Ki Timbul Hadi Prayitno dan Ki Hadi Sugito. Dua dalang ini merupakan legenda semasa hidupnya dan masing-masing telah mampu memberi warna jagad pakeliran wayang kulit di Yogyakarta. 

Ki Timbul Hadi Prayitno semasa hidupnya dalang senior yang menjunjung  tinggi wayang pakem Jogja, seluruh hidup beliau dedikasikan untuk menggeluti wayang kulit hingga akhir hayatnya. Sedangkan Ki Hadi Sugito,  dianggap memiliki keberanian untuk mendobrak gaya pagelaran wayang yang terlalu kaku, terutama wayang dari gagrag Jogjakarta, menjadi pagelaran yang lebih akrab dengan penonton dan tidak harus dianggap terlalu keramat. Ki Hadi Sugito membuat ‘sanggit’ (tatananpenyajian) agar ‘pakeliran’dapat dinikmat idengan mudah dan menarik karena mengangkat percakapan dan situasi masyarakat sehari-hari.

Ketua Panitia Gelar Karya Maestro 2014, Wasdiyanta bilang, pemberian gelar Maestro oleh TBY tidak diwujudkan dalam bentuk dana tapi dalam wujud pentas wayang kulit pakeliran padat yang menghadirkan keturunan dari Ki Timbul Hadi Prayitno dan Ki Hadi Sugito.

“TBY memberikan penghargaan tokoh yang diangkat menjadi maestro tidak berupa materi tapi karya-karya beliau kita tampilkan kembali dalam pergelaran kali ini. Saat ini anak-anak dari kedua maestro masih ada yang mengeluti pedalangan, maka dalam kesempatan ini TBY sengaja menampilkan mereka untuk tampil,”bilang Wasdiyanta.

Gelar Karya Maestro 2014 dipentaskan  pakeliran padat oleh dalang Ki Riyo Kawindro Winoto Hadi prayitno dan Ki Suwondo Hadi Prayitno anaknya Ki Timbul Hadi Prayitno dengan lakon ‘Krena Duta’. Sementara Ki Totok Hadi Sugito, anaknya Ki Hadi Sugito, bakal menyajikan lakon ‘Wahyu Eko Bawana’. Selain ,menampilkan pentas  pakeliranpadat, juga  bakal ditampilkan peninggalan kedua maestro. yang biasa digunakan untuk mendalang, pakaian, piagam penghargaan, dan beberapa koleksi wayang. Acara Gelar Karya Maestro 2014 digelarJumat (12/12) pukul 19.30 WIB di Lobby Pameran Taman Budaya Yogyakarta. Acara terbuka untuk umum dan gratis.



  • Share:

You Might Also Like

0 Comments