Pagelaran Musikalisasi Sastra 2014

By poetry - 01.38

Dalam rangkaian program Pagelaran Seni Pertunjukan 2014, Taman Budaya Yogyakarta menyelenggarakan 4 (empat) kategori pementasan secara berturut-turut, dari tanggal 13 s/d 18 Desember 2014.  Empat pementasan itu ialah; Pagelaran Pedalangan Anak dan Remaja pada hari Sabtu, 13 Des 2014  pukul 14.00 – 17.30 WIB, Pagelaran Seni Kerawitan Anak dan Remaja pada hari 14 Des 2014 pukul 14.00 – 17.30 WIB ,  Pagelaran Musikalisasi Sastra pada hari Selasa, Rabu; 16-17 Des2014 pukul 19.00 WIB – Selesai,  Pagelaran Teater Anak dan Remaja  pada hari Kamis 18 Des 2014 pukul 15.00 – 21.00 WIB, semua jenis pagelaran akan dilaksanakan Komplek Kantor Taman Budaya, Jln. Sri Wedani No. 1 Yogyakarta. Dan semua pagelaran ini dipersembahkan kepada masyarakat Yogyakarta tanpa dipungut biaya alias gratis.

Menurut Sri Wahyuni, Ketua Panitia kegiatan Pergelaran  Seni Pertunjukan 2014;  Pagelaran Musikalisasi Sastra merupakan bagian dari program reguler TBY yang telah dilaksanakan sejak 2013. Namun berbeda dengan tahun lalu  yang bersifat audio-visual (multimedia), Pagelaran Musikalisasi Sastra kali ini lebih diarahkan sebagai pertunjukan musik yang bersifat audial. “Yang intinya itu, menampilkan lagu-lagu, nyanyian, tembang dan komposisi musik yang syair-sayairnya diambil dari karya sastra, baik dari puisi, cerpen maupun novel”.

Harmoni Keberagaman
Pagelaran musikalisasi sastra merupakan bagian dari program Taman Budaya Yogyakarta untuk mengembangkan dan mensosialisasi karya-karya sastra melalui bentuk ekspresi seni musik.  Dengan tujuan, program ini dapat menjangkau dan memberi ruang kreatif berbagai group/komunitas musik di Yogyakarta, sekaligus menyumbangkan alternatif serta gagasan baru seni musik yang diolah dari teks karya sastra  sesuai genre/alirannya masing-masing.

Menurut salah satu narasumber/supervisor Pagelaran Musikalisasi Sastra, Hamdy Salad,  tema “Harmoni Keberagamaan” yang dipih dalam pagelaran tahun yang kedua ini, dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada masyarakat pada umumnya, betapa banyak jenis dan aliran musik yang berkembang di Yogyakarta, sehingga perlu kiranya untuk dipertemukan dalam sebuah harmoni.

Karena, perbedaan bukanlah sesuatu yang dapat menjauhkan, tetapi justru sebaliknya, untuk saling mengenal dan mempersatukannya dalam keindahan seni yang dapat dinikmati secara bersama-sama. “Melalui program ini, Taman Budaya Yogyakarta berharap, semoga bukan saja dalam berbangsa dan bernegara, perbedaan dan keberagamaan itu diwujudkan, tapi juga mesti dihayati dan dihormati dalam dunia seni pada umumnya, khususnya di bidang seni musik dan sastra”, demikian tambah Hamdy Salad, yang juga dikenal sebagai dosen, penyair dan pemerhati pertunjukan sastra.

Klasik, Etnik dan Modern
Untuk mewujudkan gagasan di atas, Pagelaran Musikalisasi Sastra 2014 akan menampilkan ragam genre/group musik Yogya dari yang bernuansa klasik sampai modern, yang berupaya secara kreatif untuk menggubah harmoni bunyi dan nada yang bersumber dari karya-karya sastra.

Pada Selasa (16 Des) akan menampilan 5 group/genre musik, yaitu: Borneo Syndicate (etnik Dayak), PSNB –Paguyuban Seni Nusantara Baca (gamelan), eLSIP (hadrah/gambus), SSIY – Sanggar Sastra Indonesia Yogyakarta (balada/lagu puisi) dan, Anterock (metal). Sedangkan pada Rabu (17 Des), akan menampilkan; Gema Tugu Jogja (keroncong), Wijo To Luwu (etnik Bugis), Kasanggit (karawitan klasik), Bringin Soekarno (pop) dan, Akwayan (country/blues).

Pagelaran musikalisasi sastra dapat dipahami sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan model dan gaya baru seni musik yang diolah berdasarkan sumber dan materi pokok teks sastra. Khususnya karya-karya para masestro sastra Yogyakarta, serta karya-karya para sastrwan Indonesia pada umumnya. Seperti karya Kuntowijoyo, Bakdi Sumanto, Iman Budhi Santosa, Danarto, Suminto A. Sayuti, Sutardji Coulzum Bachri dan lain sebagainya.

Selain itu,  program Taman Budaya Yogyakarta ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan dan mensosialisasi karya-karya sastra melalui bentuk ekspresi seni musik.  Dengan tujuan, program ini dapat menjangkau dan memberi ruang kreatif berbagai group/komunitas musik di Yogyakarta, sekaligus menyumbangkan alternatif serta gagasan baru pertunjukan seni musik di Daerah Istimewa Yogyakarta.


  • Share:

You Might Also Like

1 Comments