Tirana Artspace | Jl Suryodiningratan 55 Yogyakarta kembali menggelar pameran tunggal seni visual karya Nugroho ‘PLUS MINUS’ pada tanggal 26 Oktober – 25 November 2014
Menurut Syahrizal Pahlevi kepada poetryana.com
Menyusuri Energi Seniman. Kesan utama ketika mengamati karya-karya Nugroho adalah tingkat craftmanshipnya yang tinggi. Di tangan seniman ini, potongan kayu sisa atau limbah dari produk furniture (seperti pembuatan meja/kursi/lemari dan berbagai perabotan lain, pen) yang tidak digunakan digubah menjadi sesuatu yang menggelitik. Menggelitik karena sekilas tampilan karyanya tampak sederhana namun jika dicermati terlihat kerumitan pengerjaan yang memerlukan jam terbang panjang dan kecakapan teknik yang baik.
Kebetulan Nugroho memiliki modal tersebut. Latar belakang keluarganya yang bersinggungan dengan produksi furniture memberi kesempatan Nugroho bergaul dengan sifat-sifat kayu dan penggunaan mesin produksi sejak ia kecil. Bahkan sebelum memutuskan berkarir sebagai pematung profesional ia sempat memiliki sebuah usaha furniture sendiri sehingga ia paham betul bagaimana kwalitas dan standar perabotan buatannya agar dapat bersaing di pasaran. Pengalaman mengakrabi sifat kayu dan mesin produksi inilah yang secara tidak langsung membentuk karakter seorang Nugroho yang lekat dengan patung media kayu. Ditambah pergaulannya dengan berbagai seniman dan kesempatan mengenyam bangku kuliah di jurusan seni patung ISI Yogyakarta yang hanya dijalaninya beberapa semester turut menebalkan keyakinan diri dalam menjalani keputusannya. Di studionya di daerah Bantul, Yogyakarta yang nampak seperti “panglong” (tempat penggergajian kayu, pen), sehari-hari ia dibantu asistennya berkutat mengerjakan karya dan benda berbahan kayu, baik merupakan pesanan dari berbagai seniman, perorangan dan instansi maupun untuk keperluan karya pribadinya memenuhi agenda pameran. (catatan: beberapa seniman seperti Lugas Syllabus, Budi Ubrux, Bambang Heras, Yuli Kodo dll pernah mempercayakan pengerjaan karya bermedia kayu mereka pada Nugroho).
Nugroho menghadirkan 6 karya patung yang kesemuanya bermediakan kayu jati bekas/potongan sisa/limbah produksi furniture. Kayu seperti kita kenal adalah termasuk materi yang keras dan pejal yang untuk membentuknya hanya dapat dilakukan dengan tindakan memotong, memahat dan mengukir baik dilakukan secara manual ataupun dengan bantuan mesin. Dengan teknologi khusus material kayu dapat juga ditekuk/dibengkokkan namun sangat terbatas pencapaiannya. Beberapa pematung yang berbahan utama kayu telah kita kenal sebelumnya antara lain Anusapati, Ali umar, Abdi Setiawan di Yogyakarta dimana kesemuanya banyak menggunakan kayu utuh. Kayu utuh memang lebih kokoh, kuat, berkarakter dan lebih leluasa dibentuk buat sebagian pematung. Kehadiran Nugroho dengan patung-patung berbahan kayu limbah dengan penggarapan yang memperhatikan karakter dan sifat-sifat kayu cukup menarik. Usahanya menjadikan limbah kayu yang seringkali dibuang atau berakhir sebagai kayu bakar patut diapresiasi. Bukan sekedar persoalan bagaimana memanfaatkan barang bekas/limbah karena hal tersebut sudah kerap dilakukan banyak orang atau seniman (seperti dalam usaha kerajinan dan beberapa karya seniman) atau sekedar upaya berkarya dengan biaya murah (karena beberapa jenis limbah justru harus dibeli dengan cukup mahal), namun tanpa ditunjang kecerdikan mensiasati keterbatasan material usaha yang dilakukan tidak akan maksimal. Nugroho cukup cerdik memainkan potongan-potongan kayu termasuk alur alami kayu untuk menunjang ide idenya.
Mengambil judul “Plus-Minus” yang diterjemahkannya lewat pertemuan efek negatif dan efek positif kebentukan, karya Nugroho didominasi teknik assembling yang cair dimana teknik-teknik lain leluasa masuk. Ia menyambung, merekatkan, merangkai, “mencetak model”, menoreh, mencukil, mengukir dan mewarnai secara transparan bagian-bagian kayunya. Dari 3 karyanya yang menggambarkan figur wanita dengan gaunnya (“Spirit”, “Dalam Lamunan” dan “Seirama” ) Nugroho tampak asik dalam pertukaran antara bentuk yang mencuat keluar dan bentuk yang melesak kedalam lewat permainan teknik “ala modelling” dan teknik “carving” yang diperkuat dengan pewarnaan pada bagian-bagian tertentu. Jika di karya yang satu kita menemukan bagian tubuh wanita dibuat volumetris dan bagian gaun sebagai kebalikannya maka pada karya yang lain peran tersebut dapat bertukar. Kesemuanya guna menghadirkan plastisitas, ilusi gerak dan massa yang ringan yang sebenarnya tidak selalu searah dengan karakter kayu yang keras dan berat tersebut. Ia juga tidak berusaha memanipulasi atau menghilangkan asal muasal potongan-potongan kayu tersebut dengan tetap membiarkan bekas sambungan dan tekstur kayu terlihat mata. Biarlah kayu-kayu itu bercerita mengenai dirinya.
Selamat berpameran!
(Syahrizal Pahlevi, pegrafis, menulis dalam kaca mata pegrafis. Tulisan ini adalah pengantar pameran tunggal patung Nugroho berjudul “PLUS-MINUS” di Tirana House. Bahan bacaan: wawancara dengan seniman dan dari berbagai sumber).
Tulisan pengantar
pameran oleh Nunuk Ambarwati :Kayu Nafas Hidup
Pengalamannya
selama 14 tahun diranah kerajinan kayu, membuatnya mengenal betul karakter media
ini. Nugroho, seniman kelahiran Klaten (14 September 1975) memang memiliki
latar belakang sejarah keluarga yang berkutat dengan kayu, khususnya furniture.
Ia juga banyak menjadi artisan beberapa seniman ternama di republik ini, antara
lain Heri Dono, Budi Ubrux, Lugas Sylabuss, Robert Kan, Mestoria Ve dsb.
Baginya kayu merupakan nafas hidup. Pilihannya jatuh pada kayu jati karena
lebih mudah didapat, kualitas teruji dan tidak perlu banyak treatment. Meski ia
hanya menempuh 2 semester di jurusan seni patung, Insitut Seni Indonesia (ISI)
Yogyakarta (tahun 2011-2012), tak berarti menyurutkan semangatnya untuk bekerja
dan bekarya.
Dalam pameran
tunggalnya kali ini, Nugroho menampilkan karya yang menggabungkan teknik seni
grafis dan patung. Akhir tahun 2013, Nugroho banyak terlibat dalam event Jogja
Miniprint Biennale. Ia diminta membuat logo JIMPF (Jogja International
Miniprint Festival) di sebuah media kayu besar berukuran kurang lebih 1 x 2
meter. Lalu ia buat logo tersebut dengan teknik cukil dalam. Melalui event
tersebut, Nugroho memiliki pengetahuan tentang teknik cetak tinggi atau rendah
di dunia seni grafis. Maka saat mempresentasikan pameran ini, ia beri tajuk
‘Plus Minus’. Dimana karya-karyanya memang menggambarkan bagian cekungan dan
bagian yang timbul, atau positif dan negatif pada karya master seni grafis. Maka
terciptalah karya patung relief atau patung 2 dimensi. Yang unik dari
karya-karyanya ini adalah, Nugroho mengecek apakah relief yang dihasilkan sudah
sesuai yang ia maui dengan memotretnya. Ketika hasil jepretannya sudah
menimbulkan efek 3 dimensi sesuai kriteria, maka karya sudah selesai. Bila
belum, maka ia akan membuat cekungan atau merevisinya. Pada pameran ini,
Nugroho juga tak ingin kehilangan jati dirinya kepada publik seni rupa yang
mengenalnya sebagai seorang seniman patung. Maka karya-karyanya tetap memiliki
teknik khas pengerjaan patung, seperti ukiran pada detailnya. Dan bahkan
Nugroho tetap menampilkan karya 3 dimensi, patung-patung berukuran 30 cm dengan
judul seri ‘Selembar’.
Bagi Nugroho,
mendapatkan media kayu tak sulit baginya. Sembilan karya yang rencananya akan
ditampilkan pada pameran ini, semuanya merupakan limbah kayu, eks rumah-rumah
yang dibongkar. Ia merasa miris ketika limbah-limbah kayu hanya berakhir
sebagai kayu bakar di rumahnya. Maka Ia kumpulkan, olah, cutting, assembling
dan seterusnya. Salah satu upayanya mengolah sampah menjadi karya seni yang
menakjubkan di tangannya. Semua karya-karya tersebut juga ia kerjakan dengan
mesin rakitannya sendiri. Ya mesin rakitan! Karena ia tak mampu membeli mesin
pemotong kayu standar pabrik atau made in luar negeri. Ia rakit sendiri mesin
pemotong sesuai apa yang ia kehendaki. Dan berhasil! Mesin buatan luar negeri
seharga Rp 15Juta yang hanya bisa dibeli di Singapore, mampu ia buat sendiri
sesuai kegunaannya. Meski tampilannya tak sekeren mesin seharga Rp 15 Juta, ia
berhasil membuatnya hanya dengan seharga Rp 400rb.
Meski hanya 9
karya, bagi Nugroho, semua karya yang ia tampilkan saat ini sudah mewakili
semua teknik dalam pengerjaan sebuah kayu. Antara lain seperti teknik
pemotongan kayu, pewarnaan, penyambungan (assembling) hingga finishing. Mari
simak detail keterangan Nugroho perihal teknik pada karyanya.
Judul: Seirama |
kayu jati | 46 x 38 x 3 cm | 2014
Karya ini menggambarkan sosok ballerina. Diberi judul ‘Seirama’ karena potongan
serat kayu yang menjadi backgroundnya memang seirama. Setelah kayu-kayu
dipotong sesuai seratnya, kemudian ditempel juga mengikuti alur serat kayu
tersebut. Lihat foto tampak depan dan tampak belakang berikut ini. Teknik
pewarnaannya menggunakan cat khusus untuk kayu.
Judul: Nggaya |
kayu jati | 67 x 37 x 3 cm | 2014
Nugroho "Seirama" |
Melalui karya ini, Nugroho ingin sedikit ‘ngabstrak’ (karya dengan aliran
abstrak). Abstraknya ia tampilkan pada potongan-potongan kayu yang menjadi
latar belakang figur perempuan tersebut, yakni berupa potongan-potongan kubus 3
cm persegi. Kayu yang dipakai pada karya ini, semuanya kayu jati tua kecuali
bagian rambutnya. Nugroho mencari perajin kayu yang masih menggunakan teknik
manual serut untuk menghaluskan kayu. Sehingga ia bisa mendapatkan material
untuk bagian rambut figur yang ingin digambarkan dengan rambut ikal.
Judul: Lamunan |
kayu jati | 50 x 38 x 3 cm | 2014
Karya ini merupakan hasil eksperimen pertama menggunakan teknik penciptaan plus
minus ini. Seminggu lebih Nugroho menghabiskan eksperimen untuk mendapatkan
hasil sesuai yang ia mau. Pada karya ini, teknik pemotongannya menggunakan
teknik seperti memotong mentimun. Yakni kayu diletakkan melintang dan dipotong
bulat-bulat seperti memotong mentimun. Hasilnya, aksen serat melingkar kayu
tampak terlihat. Bagi peneliti kayu, kita bisa mengidentifikasi usia kayu dari
lingkaran-lingkaran tersebut.
Nugroho "Dalam Lamunan" |
Judul: Spirit |
kayu jati | 35 x 50 x 3 cm | 2014
Dari judulnya, Nugroho memang ingin membangun spirit positif. Selalu
bersemangat untuk bekerja, berkarya dan hidup. Warna pilihannya pun hijau,
menyimbolkan makna kesegaran. Hampir sama pada karya berjudul ‘Seirama’, karya
ini menggunakan teknik pemotongan yang mengikuti arah serat kayu. Hanya bila
pada karya ‘Seirama’ dipotong dan disusun mendatar, pada karya ini dipotong dan
disusun menurun.
Nugroho "Spirit" |
Ada karya lain
pada pameran ini yang ia susun dari potongan-potongan kayu berukuran kubus 1
cm. Wow, cukup mengejutkan ya! Teknik pemotongannya pasti rumit dan melelahkan.
Pilihan figur-figurnya memang didominasi perempuan; alasannya disamping lebih
menarik untuk dieksplorasi, Nugroho juga menyesuaikan dimana ia berpameran,
yakni di sebuah butik fashion, Tirana House. Ia pun memang lebih sering
mengeksplorasi dunia fashion dan sangat tertarik pada dunia ini. Seperti missal
mengolah drapery pada lembaran kain, membuat manekin dari susunan huruf-huruf
alpabeth.
Saat ini Nugroho
justru lebih banyak disibukkan menjadi perajin furniture dan artisan. Waktunya
hampir 24 jam penuh berkutat di studio miliknya di kawasan Dongkelan, Bantul,
Yogyakarta. Saat ditanya, kenapa masih ingin pameran? Apa makna pameran untuknya?
Ini jawabnya. Pertama untuk menjawab tantangan yang pernah diberikan kepadanya,
apakah bisa mencipta karya. Kedua menambah prestasi pada curriculum vitaenya.
Ketiga sebagai medianya untuk ‘keluar’ dari rutinitas dan supaya tidak terjebak
pada dunia craftman (kerajinan kayu) dan yang keempat, yang jauh lebih penting
adalah soal kepuasan batin.
Pameran tunggal
seni visual karya Nugroho
‘PLUS MINUS’
26 Oktober – 25 November 2014
Tirana Artspace | Jl Suryodiningratan 55 Yogyakarta
ph. 0274 411615 | 081 827 7073
Buka setiap hari, pk 09.00 – 21.00 WIB
Gratis. Terbuka untuk umum.
6 Comments
2015715dongdong
BalasHapusray bans
abercrombie & fitch
cheap jerseys
oakley sunglasses outlet
louis vuitton outlet
hollister clothing store
coach factory outlet
fendi bags
ray ban uk
true religion
tods shoes
christian louboutin
coach canada outlet
michael kors handbags
celine
louis vuitton
michael kors
abercrombie
timberlands
oakley sunglasses outlet
louis vuitton handbags
timberland boots
gucci outlet online
burberry scarf
jordan 8s
marc jacobs handbags
oakley sunglasses cheap
coach outlet
coach factory outlet
ralph lauren sale
chanel bags
gucci outlet
louis vuitton purses
replica watches
oakley sunglasses
ray ban sunglasses
michael kors outlet
timberland earthkeepers
coach factory outlet online
jordan 11 concord
shijun 7.18
BalasHapusray ban wayfarer
coach outlet store online
louis vuitton
christian louboutin shoes
coach outlet
ray ban sungalsses
ray ban sunglasses
cheap toms
coach factory outlet
michael kors
jordan shoes
hollister kids
fake oakleys
michael kors outlet
coach outlet
jordan 11s
pandora bracelets
hollister clothing store
nfl jerseys
running warehouse
lebron james shoes 2015
true religion
michael kors outlet
coco chanel
prada bags
ralph lauren uk
oakley frogskins
burberry
longchamp sale
christian louboutin shoes
michael kors
oakley outlet
louis vuitton purses
louis vuitton outlet
true religion
toms.com
polo ralph lauren
tods shoes outlet
michael kors handbags
abercrombie outlet
20160305meiqing
BalasHapuschanel handbags
kevin durant shoes 8
prada uk
coach outlet store online
oakley outlet
kate spade handbags
ugg outlet store
north face outlet
oakkey sunglasses
jordan retro
nike roshe run
true religion outlet
coach outlet online
oakley vault
lebron james shoes
michael kors outlet
coach outlet online
abercrombie
cheap oakleys
coach outlet
hollister clothing
ugg outlet store
michael kors
michael kors bags
ugg outlet
canada goose jackets
nike running shoes
oakley sunglasses
nike trainers
ugg boots
coach outlet online
polo ralph lauren outlet
toms
louis vuitton outlet
louis vuitton
christian louboutin outlet
louis vuitton handbags
replica watches
ralph lauren outlet
tods outlet
coach outlet
BalasHapuscoach outlet
adidas nmd
lacoste shoes
armani exchange
uggs on sale
ray ban sunglasses discount
versace shoes
canada goose uk
tory burch outlet
cheap nba jerseys
christian louboutin outlet
moncler outlet
designer bags
hollister clothing
nike trainers
hollister sale
canada goose jackets
michael kors outlet online
abercrombie and fitch outlet
zhenwei20160801
J.J. Watt will have to wait until nfl jerseys store next season to make a serious run at an unprecedented fourth NFL Defensive wholesale nfl jerseys Player of the Year award.
BalasHapusThe league's dominant defensive Nike Air Max 2015 Shoes force re-injured his back during Houston's NFL Jerseys Week 3 loss to the New England Patriots, NFL Network Insider Ian Nike Air Max 90 Rapoport reported cheap nfl jerseys Tuesday, according to multiple sources with direct knowledge of the situation.
The Texans will be re-signing veteran defensive end Nike Roshe Run Antonio Smith for depth, Nike Free Run a source informed of the one-year agreement has told Mike Garofolo.
yeezy boost 350 black
BalasHapusmoncler outlet
washington redskins jerseys
michael kors handbags sale
new york knicks
nike blazer pas cher
oakland raiders jerseys
michael kors outlet clearance
north face
air force 1 shoes