Seminar Nasional UNY "Membentuk dan Melindungi Generasi Z"

By poetry - 03.19



Pada hari Sabtu, 27 September 2014 pukul 08.00-14.00wib  di Auditorium UNY, Jl. Colombo Karang Malang Yogyakarta saya berkesempatan mengikuti Seminar Nasional Puslit Wanita dan Gender LPPM UNY bertema “Tugas dan Tanggungjawab Orangtua dalam Perlindungan Anak untuk Membentuk Karakter Generasi Z”. Acara tersebut menghadirkan narasumber diantaranya Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati, Psikolog Pojok Konseling dari Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Yogyakarta Diana Setiyowati, dan Asisten Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dyah Elvina selaku keynote speaker.

Dalam sambutannya Asisten Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dyah Elvina menyampaikan bahwa hal terkait peran Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak khususnya bidang tumbuh kembang anak. Anak sendiri adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan sumber modal generasi emas yang menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu tanggung jawab orang tua, semua pihak untuk membekali agar anak mampu, tangguh, berkualitas sehingga mengantarkan generasi ini untuk mencapai cita-cita bangsa tahun 2025. Saat ini jumlah anak Indonesia sepertiga jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 80,1 juta anak. Oleh karena itu, anak harus mendapatkan pola asuh yang baik. Pola asuh diawali dari lingkup keluarga, kemudian lingkup sekolah, pergaulan, dsbnya. Dalam masa kehidupannya anak sendiri melalui 2 periode yang akan menjadi patokan atau dasar pembentukan karakternya, yaitu periode emas (golden period) pertama yaitu pada anak usia dini dan periode emas kedua yang terjadi pada anak usia remaja.

Pada periode emas pertama ini, anak perlu diberikan perhatian yang serius terhadap kualitas tumbuh kembang anak baik yang berhubungan dengan fisik maupun psikologisnya, karena pada masa ini terdapat jendela kesempatan (window of opportunity) dan masa kritis (critical period) pada perkembangan anak. Sementara pada periode emas kedua, anak sudah tumbuh menjadi remaja, sehingga sangat perlu mendapatkan perhatian khusus dari keluarga. Pada masa ini anak belum memiliki kepribadian yang mantap, jiwa yang masih labil dan juga belum dapat menentukan apa yang baik bagi diri mereka. 
Sedangkan dalam kesempatan tersebut, Rita Pranawati dari KPAI menyampaikan bahwa anak rentan mengalami kekerasan. Oleh karena itu anak perlu dan wajib mendapat perlindungan. Perlindungan anak adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Oleh karena itu mendengarkan pendapat anak adalah keharusan atau mutlak.

Sedangkan menurut psikolog Diana Setiyowati, menyampaikan tiga peran orang tua terhadap anak, yaitu sebagai sumber informasi, sebagai pendamping, dan sebagai role model.
Dalam sambutannya, Ketua Puslit Wanita dan Gender LPPM UNY Dr. Das Salirawati, M.Si, (yang juga narasumber tetap salah satu program di Rakosa) berharap melalui  seminar ini orang tua, guru, dan pendidik menjadi peduli, sadar, dan mau bekerjasama dalam mencegah maupun mengatasi masalah kekerasan yang terjadi di sekitar, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.  Seminar yang dibuka oleh Ketua LPPM UNY, Prof. Dr. Anik Ghufron tersebut diikuti kurang lebih 200 peserta yang berasal dari perwakilan organisasi perempuan, LSM, kantor pemerintah serta perwakilan Pusat Studi Wanita dari beberapa perguruan tinggi.



  • Share:

You Might Also Like

2 Comments