Untuk meramaikan dan member ruang
baru musisi-musisi dan DJ di Indonesia
untuk berkarya, KANAL TIGA PULUH berkolaborasi dengan FabCafe Jogja dan Yogya
music store menggelar pertunjukan music bulanan bertajuk HOMEGROWN.
Untuk edisi perdana ini,
HOMEGROWN mengambil tema “Tribute To Joy Division”, dimana tema ini dipilih
karena bertepatan dengan hari wafatnya vocalis joy division Ian Curtis, salah satu musisi kenamaan yang
juga leader dari band Joy Division pada tanggal 19 Mei 1980 dan juga acara ini
akan diselenggarakan bersamaan dengan digelarnya mini showcase “LOVE WILL TEAR
US APART” oleh brand Loyal Desire di
FabCafe Yogyakarta.
Selain menampilkan mini showcase
yang merespon Joy Division, HOMEGROWN Vol.1 kali ini juga menampilkan
pertunjukan music lintas genre yang akandigelar di atassebuahgedung (rooftop),
dimanakonseppertunjukanmusiksepertiinimasihjarangdiadakan di Yogyakarta.
Pengisian cara yang akan tampil di edisi perdana ini antara
lain adalah Belkastrelka (electronic), SKANDAL (indie rock), Niskala (post
rock) Chick and Soup (acoustic pop), Sungai (experimental pop) dan DJ Aryo.
Acara ini akan digelar pada 20
Mei 2015 bertempat di FabCafe Yogyakarta Jl. Taman Siswa 59 mulai pukul 18.00
WIB – 22.00 WIB.
Sekilas tentang Homegrown YK
Geliat musisi independen di
Jogjaseolah tidak pernah berhenti. Dari tahun ke tahun, selalu saja ada
pemain-pemain baru.Hal ini mungkin terjadi karena citra sebagai kota pelajar
yang disematkan padanya, tempat singgah anak-anak muda pada usia produktif
untuk berkreatifitas sesuai kehendak mereka.
Homegrown hadir untuk turut
meramaikan skena musik independen di kota Yogyakarta. Acara ini merupakan
pertunjukan musik bulanan yang dihasilkan dari kolaborasi antara
KANALTIGAPULUH, Fab Cafe Jogja dan YOGYAMUSICSTORE. Dalam setiap pertunjukannya
acara ini akan menyandingkan musisi-musisi baru dari Jogja,
Bandungdankotalainnyadengan musisi-musisi lokal yang sudah mapan sebelumnya.
Acara ini menjadi wadah bagi musisi dari kedua kota untuk mempresentasikan
karya-karyanya. Selain itu ada pula rencana pertukaran musisi antara kedua kota
dan kota lainnya yang rasanya mampu memberi keuntungan khusus bagi musisi dari
masing-masing kota.
Dalam edisi pertamanya, Homegrown
akan mengusung tema “Tribute to Joy Division”. Tema ini dipilih untuk ikut
memperingati hari wafatnya Ian Curtis selaku salah satu punggawa dari grup
musik itu pada 18 Mei 1980 silam.Acara ini juga bersamaan dengan mini showcase
yang dikerjakan oleh Loyal Desire—sebuah merek untuk produk homelivingyang
bertema “LOVE WILL TEAR US APART”. Tema tersebut adalah salah satu judul lagu
dari Joy Division. Merek tersebut memang banyak terinspirasi oleh karya-karya
Joy Divison, mulai dari lagu sampai dengan cover album. Mini showcase ini
sekaligus menjadi bentuk penghormatan yang dilakukan mereka kepada Joy Division
melalui bentuk perabotan sehari-hari.
Susunan pengisi acara pada edisi
kali ini membawa warna dan tema musik yang cukup berbeda. Mulai dari yang pop,
folk, sampai post-rock dengan ciri khasnya masing-masing. Tentu akan menarik
ketika mereka membawakan lagu-lagu dari satu band yang sama karena jelas mereka
akan memiliki interpretasi musikal yang berbeda-beda.
Selamat menikmati Homegrown edisi
pertama ini!
Sejenak Mengingat Joy Division
dan Ian Curtis
Para penggemar musik indiepop
mungkin tidak asing dengan band bernama Joy Division. Band ini terbentuk
setelah dua orang personilnya, Sumner dan Hook mengunjungi sebuah gigs dari Sex
Pistols, tepatnya pada tahun 1976 di Manchester Lesser Free Trade Hall. Warna
musik yang dibawakan dalam lagu-lagunya sesungguhnya cenderung gelap, namun
kadang-kadang kita dapat menemukan kesyahduan dengan adanya suara organ
elektronik di beberapa lagunya. Semangat punk yang mereka bawa juga membuat
mereka disebut sebagai pionir dari post-punk movementmelalui warna musik yang
mereka hasilkan.
Membicarakan band ini tidak
lengkap rasanya apabila tidak menyebut nama Ian Curtis yaitu sang vokalisnya
sendiri. Meskipun dia tidak bergabung sejak awal terbentuknya band, tapi
kehadirannya dalam band cukup berpengaruh. Dia memberikan kontribusi tersendiri
melalui suara baritone-nya serta goyangan uniknya di setiap gigs sehingga
membuat mereka memiliki karakter khusus yang membedakannya dari band-band lain.
Belum lagi tentang gaya penulisan lirik yang menggambarkan desolasi,
kekosongan, dan keterasingan.
Sebagai sebuah vokalis band, yang
biasanya juga sering dianggap sebagai frontman dari sebuah band, Ian Curtis
dapat dibilang sudah mampu menjadi representasi dari Joy Division. Tetapi sayang,
ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia muda karena merasa tidak lagi
bisa menahan depresi dan penyakit epilepsinya.
Berjuang melawan depresi tidaklah
mudah. Orang sehebat Ian Curtis yang mampu memanifestasikan perasaan-perasaan
gelisah dalam lirik lagu pun akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Sedangkan
kredibilitasnya dapat kita lihat sekarang bagaimana karya-karyanya masih bisa
bertahan. Lantas coba kita bayangkan apabila ia memutuskan untuk hidup lebih
lama, bukankah karya-karya-nya akan semakin fenomenal lagi?
1 Comments
christian louboutin outlet
BalasHapuscheap uggs
nike blazer
canada goose outlet
coach factory outlet online
ralph lauren outlet
new york knicks
coach outlet
polo ralph lauren
tiffany jewelry