HOMEGROWN Vol.1 “Tribute to Joy Division”

By poetry - 00.57


Untuk meramaikan dan member ruang baru musisi-musisi dan DJ di  Indonesia untuk berkarya, KANAL TIGA PULUH berkolaborasi dengan FabCafe Jogja dan Yogya music store menggelar pertunjukan music bulanan bertajuk HOMEGROWN.

Untuk edisi perdana ini, HOMEGROWN mengambil tema “Tribute To Joy Division”, dimana tema ini dipilih karena bertepatan dengan hari wafatnya vocalis joy division  Ian Curtis, salah satu musisi kenamaan yang juga leader dari band Joy Division pada tanggal 19 Mei 1980 dan juga acara ini akan diselenggarakan bersamaan dengan digelarnya mini showcase “LOVE WILL TEAR US APART” oleh brand Loyal Desire di  FabCafe Yogyakarta.

Selain menampilkan mini showcase yang merespon Joy Division, HOMEGROWN Vol.1 kali ini juga menampilkan pertunjukan music lintas genre yang akandigelar di atassebuahgedung (rooftop), dimanakonseppertunjukanmusiksepertiinimasihjarangdiadakan di Yogyakarta.

Pengisian cara  yang akan tampil di edisi perdana ini antara lain adalah Belkastrelka (electronic), SKANDAL (indie rock), Niskala (post rock) Chick and Soup (acoustic pop), Sungai (experimental pop) dan DJ Aryo.
Acara ini akan digelar pada 20 Mei 2015 bertempat di FabCafe Yogyakarta Jl. Taman Siswa 59 mulai pukul 18.00 WIB – 22.00 WIB.

Sekilas tentang Homegrown YK
Geliat musisi independen di Jogjaseolah tidak pernah berhenti. Dari tahun ke tahun, selalu saja ada pemain-pemain baru.Hal ini mungkin terjadi karena citra sebagai kota pelajar yang disematkan padanya, tempat singgah anak-anak muda pada usia produktif untuk berkreatifitas sesuai kehendak mereka.

Homegrown hadir untuk turut meramaikan skena musik independen di kota Yogyakarta. Acara ini merupakan pertunjukan musik bulanan yang dihasilkan dari kolaborasi antara KANALTIGAPULUH, Fab Cafe Jogja dan YOGYAMUSICSTORE. Dalam setiap pertunjukannya acara ini akan menyandingkan musisi-musisi baru dari Jogja, Bandungdankotalainnyadengan musisi-musisi lokal yang sudah mapan sebelumnya. Acara ini menjadi wadah bagi musisi dari kedua kota untuk mempresentasikan karya-karyanya. Selain itu ada pula rencana pertukaran musisi antara kedua kota dan kota lainnya yang rasanya mampu memberi keuntungan khusus bagi musisi dari masing-masing kota.

Dalam edisi pertamanya, Homegrown akan mengusung tema “Tribute to Joy Division”. Tema ini dipilih untuk ikut memperingati hari wafatnya Ian Curtis selaku salah satu punggawa dari grup musik itu pada 18 Mei 1980 silam.Acara ini juga bersamaan dengan mini showcase yang dikerjakan oleh Loyal Desire—sebuah merek untuk produk homelivingyang bertema “LOVE WILL TEAR US APART”. Tema tersebut adalah salah satu judul lagu dari Joy Division. Merek tersebut memang banyak terinspirasi oleh karya-karya Joy Divison, mulai dari lagu sampai dengan cover album. Mini showcase ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan yang dilakukan mereka kepada Joy Division melalui bentuk perabotan sehari-hari.

Susunan pengisi acara pada edisi kali ini membawa warna dan tema musik yang cukup berbeda. Mulai dari yang pop, folk, sampai post-rock dengan ciri khasnya masing-masing. Tentu akan menarik ketika mereka membawakan lagu-lagu dari satu band yang sama karena jelas mereka akan memiliki interpretasi musikal yang berbeda-beda.

Selamat menikmati Homegrown edisi pertama ini!
Sejenak Mengingat Joy Division dan Ian Curtis
Para penggemar musik indiepop mungkin tidak asing dengan band bernama Joy Division. Band ini terbentuk setelah dua orang personilnya, Sumner dan Hook mengunjungi sebuah gigs dari Sex Pistols, tepatnya pada tahun 1976 di Manchester Lesser Free Trade Hall. Warna musik yang dibawakan dalam lagu-lagunya sesungguhnya cenderung gelap, namun kadang-kadang kita dapat menemukan kesyahduan dengan adanya suara organ elektronik di beberapa lagunya. Semangat punk yang mereka bawa juga membuat mereka disebut sebagai pionir dari post-punk movementmelalui warna musik yang mereka hasilkan.

Membicarakan band ini tidak lengkap rasanya apabila tidak menyebut nama Ian Curtis yaitu sang vokalisnya sendiri. Meskipun dia tidak bergabung sejak awal terbentuknya band, tapi kehadirannya dalam band cukup berpengaruh. Dia memberikan kontribusi tersendiri melalui suara baritone-nya serta goyangan uniknya di setiap gigs sehingga membuat mereka memiliki karakter khusus yang membedakannya dari band-band lain. Belum lagi tentang gaya penulisan lirik yang menggambarkan desolasi, kekosongan, dan keterasingan.

Sebagai sebuah vokalis band, yang biasanya juga sering dianggap sebagai frontman dari sebuah band, Ian Curtis dapat dibilang sudah mampu menjadi representasi dari Joy Division. Tetapi sayang, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia muda karena merasa tidak lagi bisa menahan depresi dan penyakit epilepsinya.

Berjuang melawan depresi tidaklah mudah. Orang sehebat Ian Curtis yang mampu memanifestasikan perasaan-perasaan gelisah dalam lirik lagu pun akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Sedangkan kredibilitasnya dapat kita lihat sekarang bagaimana karya-karyanya masih bisa bertahan. Lantas coba kita bayangkan apabila ia memutuskan untuk hidup lebih lama, bukankah karya-karya-nya akan semakin fenomenal lagi?

  • Share:

You Might Also Like

1 Comments